Jumat, 06 November 2015

makalah evolusi myliza blogs



MAKALAH
EVOLUSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Kapita Selekta Biologi 2
Dosen Pengampu: Mega Yani, M.Pd








Disusun Oleh:
Liza Asriati (14121610698)


Tarbiyah IPA-Biologi B/6
JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat, Sholawat serta salam kami haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kapita Selekta semester 6  yang di ambil dari buku biologi SMA, internet serta info-info lainnya yaitu mengenai “Evolusi”.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi Tugas Kelompok di program studi semester enam Kapita Selekta. Diharapkan agar mahasiswa memiliki pemikiran dan pengetahuan tentang apa yang disajikan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan demi tercapainya perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca pada ummnya. Terima kasih.

Cirebon,  Mei 2015

Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dimana telah kita ketahui bahwa zaman modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi pada tahap pembelajarannya manusia selalu mendapatkan maslah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang ditelitinya.  dalam hal ini adalah meneliti asal usul kehidupan yang menjadi permasalahan dari sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang. karena pada umumnya biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup yang ada disekitarnya.
Kemudian jika berbicara tentang asal usul kehidupan tentu tidak akan lepas dari dinamika pro dan kontra teori-teori evolusi. Oleh karena itu, melalui makalah ini kami akan menjelaskan dan menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan dan teori-teori evolusi itu sendiri.
Kata evolusi mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua sebab,mendengar evolusi maka kita akan,mengingat charles darwin, munkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan berpengaruh sedikitpun terhadap kehidupn sehari-hari. Anggapa ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi.Teori evolusi kini masih menjadi pertanyaan besar setiap manusia,tapi pada dasarnya sekarang ini dari sisi agama meyakini bahwa manusia itu ada karna ada yang menciptakan,sedangkan pada sisi biologi manusia itu ada karna adanya pertemuan sel sperma dan sel ovum.
Filsafat tersebut aka muncul pemikiran bahwa dari mana manusia itu muncul,dan siapaka yang menciptakana dan bagaimana terbentuknya  manusia itu sendiri. Namun sekarang faktanya yang kita temui di luar sana pada zaman sekarang bahwa adanya manusia karan adanya perkawinan dan yang menciptakan adalah  sang pencipta, teori evolusi charles darwin sekarang juga kita pelajari di bangku pendidikan. Berawal dari pemikiran ini dari dasar ini lah kami mengambil judul  EVOLUSI MANUSIA. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua terutama dalam proses belajar mengajar.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian evolusi ?
2.      Apa saja teori – teori evolusi ?
3.      Bagaimana perubahan waktu dengan perubahan sifat organisme dalam proses evolusi?
4.      Bagaimana mekanisme evolusi?
5.      Bagaimana spesiasi pada evolusi?
6.      Bagaimana asal-usul kehidupan?

C.    Tujuan Makalah
1.      Apakah pengertian evolusi ?
2.      Apa saja teori – teori evolusi ?
3.      Bagaimana perubahan waktu dengan perubahan sifat organisme dalam proses evolusi?
4.      Bagaimana mekanisme evolusi?
5.      Bagaimana spesiasi pada evolusi?
6.      Bagaimana asal-usul kehidupan?










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan pada makhluk hidup dari generasi ke genersi berikutnya dalam kurun waktu yang sangat lama. Perubahan yang terjadi akibat teori evolusi bisa bermacam-macam bentuknya. Sebagai hasil dari proses perubahan-perubahan dalam evolusi tersebut bisa kita lihat dalam keanekaragaman makhluk hidup yang ada sekarang ini.
1.      Teori-teori Evolusi
Teori evolusi dapat dikatakan sebagai perpaduan antara gagasan dan kenyataan atau perpaduan ide dan fakta. Banyak pakar yang memunculkan gagasan dan ide, yaitu mahluk hidup mengalami evolusi. Berdasarkan asal usul katanya, evolusi berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu evolvo yang berarti membuka gulungan, membuka lapisan,atau menguraikan. Berdasarkan arti katanya berasaldari kata dalam bahasa inggris yaitu evolution yang berarti perubahan atau perkembangan yang bertahap.
Perubahan tersebut disebut evolusi bila memenuhi kriteria-kriteria berikut:
a.    Harus terjadi pada populasi
b.    Bersifat selektif
c.    Terjadi perubahan frekuensi gen pada populasi bahan evolusi
d.   Frekuensi gen yang tetap pada populasi hasil evolusi
e.    Memakan waktu yang mutlak lama.
Ada dua macam evolusi,yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.
1.      Evolusi progresif adalah perubahan yang menghasilkan spesies baru yang adaptif untuk melanjutkan kehidupan yang berikutnya.
2.      Evolusi regresif adalah perubahan yang menghasilkan spesies baru yang tak adaptif untuk melanjutkan kehidupan yang berikutnya.
Tokoh yang melontarkan gagasan tentang evolusi diantaranya adalah Erasmus Darwin (kakek Charles Darwin), Buffon, dan Lamarck. Berdasarkan teori mereka, Charles Robert Darwin menyusun teorinya secara lengkap dan sistematis dengan disertai fakta-fakta pendukung. Oleh karena itu, teori darwinlah yang digunakan sebagai dasar ilmiah hingga saat ini. Akhirnya, Darwin pun disebut sebagai Bapak Teori Evolusi. Untuk lebih jelas berikut adalah teori- teori yang mereka kemukakan.
1.      Anaximander
Ahli ini berpendapat bahwa kosmosini berbentuk dari kekacauan. Kehidupan berasal atau timbul dari zat mati. Mahluk hidup yang tinggi berasal dari mahluk hidup yang tingkatannya lebih rendah dari manusia berasal dari mahluk yang menyerupai ikan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-ApR-f9QrXJoVqhX6MJuNBLt2OiMYNI0FSpV8S87EzqaJfEameGAg26BmVBjhOadTZUL1tsRWBY_-T7iZ75zvkvYB0zipfCfOFiI9tyaUZWcvgPDbrg7XUtiLs3GnB6qYdw5xXyOoB8E/s1600/www.materi-sma.com.jpg 
2.      Empedocies
Ahli ini berpendapat bahwa manusia dan binatang berasal dari bagian-bagian kepala, badan dan tangan yang berpisah-pisah. Pada mahluk tertentu ketiganya tumbuh menjadi satu, sedangkan pada makhluk lain hanya kepala dan badan yang tumbuh, seperti ikan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWkyU9eNFEY9OTBtoT25_tDDRH-feCFd0l7VxL2ckemyhOZQcpKY5xKJk6yGfm2IX6_Yzn3u2uI9XgM9FCUyzYu7fImt517pg5wTiuMewMUh0lkshm-ZrMUYXafazflPrPe3nLuafvI65C/s1600/vertebrate-embryos.jpeg

3.      Aristoteles
Ahli ini berpendapat bahwa pada mahluk ada evolusi dibuktikan dengan tulisan tentang mahluk hidup dari tingkatan rendah hingga tingkat tinggi. Tuhan menciptakan dunia sebagai tempat teratur, tempat beranekaragam benda dan dalam rangkaian bertingkat secara kontinyu dan mempunyai tujuan hidup.
4.      John Ray
Ahli ini Berpendapat bahwa ada mata rantai di dalam mahluk hidup.
5.      Carolus Linnaeus
Ahli ini berpendapat bahwa semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini, dahulu diciptakan secara serempak, semua tanaman dan binatang diciptakan dalam bentuk yang tampak seperti ini. Tidak semua pernah ada tanaman atau binatang yang lain di bumi ini, kecuali yang ada sekarang ini.
6.      Dr. Erasmus Darwin
Ahli ini menyatakan bahwa respon atau tanggapan mahluk hidup terhadap rangsangan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ia membangun taman botani untuk mempelancar eksperimen-eksperimen yang ia lakukan.
7.      Georges lovis lecrere de Buffon (1707-1788)
Buffon adalah seorang ilmuan terkemuka yang berkebangsaan prancis. Ia menjabat director  utama kebun raya paris yang bernama garden du Roi. Buffon menyatakan bahwa factor alam mempengaruhi munculnya variasi-variasi kecil yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya. Karena variasi-variasi kecil itu muncul dengan frekuensi yang tinggi, akan menyebabkan terjadinya penimbunan variasi. Buffon menentang tegas teori penciptaan khusus dan katastropisme yaitu paham yang menyatakan bahwa mahluk hidup muncul setelah adanya malapetaka besar dan mahluk hidup yang muncul tersebut berbeda dengan mahluk hidup sebelum terjadinya malapetaka.
8.      Thomas Robert Maltus (1766-1834)
Menyatakan bahwa tidak adanya keseimbangan antara penduduk dan bahan makanan. Ketidak seimbangan akan berakibat pada munculnya persaingan untuk mendapatkan pangan.
9.      Jean Beptiste Lamarck (1744-1829)
Lanmarck berpendapat bahwa perubahan yang terjadi pada hewan merupakan hasil adaptasi dengan perubahan alam, yang akan diwariskan kepada keturunannya. Lanmarckjuga menerangkan bahwaorgan tubuh yang digunakan terus-menerus akan berkembang, sedangkan yang tidak di gunakan akan mereduksi dan mengalami kemunduran. Lamarck memerikan contoh pada leher jerapah yang panjang. Menurutnya pada mulanya jerapah berleher pendek, namun karena sering digunakan untuk menjangkau makanan yang tinggi lama kelamaan leher jerapah akan bertambah panjang. Sifat leher panjang ini akan diturukan pada generasi ke generasi. Seperti gambar dibawah ini :
http://www.collinsonlinelearning.co.uk/_scorm/540B29CC-6E7B-459C-ACD6-8BA4308DABEE/content/images/GAT_Sci_0079__art_r1.jpg
Berdasarkan fenomena evolusi jerapah di atas maka dapat dirumuskan teori evolusi menurut Lanmarck dan Darwin sebagai berikut.
Teori Evolusi Lanmarck :
1.      Ukuran organisme cenderung berkembang kea rah yang makin kompleks.
2.      Munculnya organ-organ baru pada tubuh makhluk hidup adalah sebagai respon terhadap kebutuhan yang baru atau respon terhadap tuntunan lingkungan.
3.      Organ yang sering di gunakan akan berkembang danyang tidak digunakan akan mengalami kemunduran.
4.      Segala sifat yang diperoleh atau hasil modifikasi selama kehidupan individu tetap dipertahankan untuk diwariskan kepada keturunanya.
Teori Lanmarck ini memiliki kelebihan dan kelemahanya antara lain:
1.      Kelebihan :
Mengemukakan ide dasar bahwa ada hubungan evolusi dengan lingkungan dan sebagai orang pertama yang mengemukakan evolusi organic dan mengarahkan perhatian manusia tentang hubungan genotif dengan lingkungan.
2.      Kelemahan :
Tidak dapat menemukan bukti yang empiris yang mendukung hukum Use and disuse.
10.  Charles Robert Darwin (1809-1892)
Pengetahuan tentang evolusi terus berkembang, terutama setelah Caharles Robert Darwin yang menuangkan pendapatnya tentang evolusi dalam bukunya yang berjudul On the Origin Of The Spesies by Means of Natural Selection yang diterbitkan pada tahun 1859. Bagaimana evolusi menurut Darwin? Dalam perjalanan ekspedisinya selama 5 tahun dengan kapal H.M.S.Beagie, Darwin selain mengumpulkan fosil dan batu-batuan juga mempelajari flora  dan fauna.
Di pulau Galapagos, Darwin mengamati 14 spesies burung finch yang mempunyai perbedaan ukuran, bentuk tubuh, bentuk paruh yang disebabkan oleh adanya adaptasi dengan jenis makananya. Menurut pengamatan Darwin, finch berasal dari Amerika Selatan yang melakukan migrasi ke pulau Galapagos.

http://biologiedu.files.wordpress.com/2012/03/b10.jpg
Pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar teori evolusi adalah sebagai berikut :
a.       Tidak ada dua individu yang identik akibat adanya variasi
b.      Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena kemampuan berkembang biaknya.
c.       Untuk berkembang biak diperlukan makan dan ruang yang cukup.
d.       Kenyataan menujukanam bertambahnya populasi tidak terus menerus dikarenakan ada factor pembatas.
Selain itu juga Darwin mengatakan bahwa manusia itu berasal dari hewan monyet yang mengalami evolusi karna adanya seleksi alam, teori darwin ini sangat bertentangan dengan teori penciptaan yakni teori ini mengatakan bahwa evolusi manusi itu berasal dari sang pencipta,itu banyak di tantang oleh para ilmuwan salah satu contohnya yaitu:
Alasan darwin manusia mirip kera yaitu:
1.      Mata menghadap ke depan
2.      Ibu jari tungkai depan dapat digerakkan ke segala arah, mempunyai kelenjar susu (glandulla mammae) yang terletak di dada.
3.      http://nasrulbintang.files.wordpress.com/2011/12/teori-charles-darwin.jpgRahim satu ruang simpleks.

           



Teori evolusi Darwin
Butir- butir teori evolusi yang dikemukakan Darwin sama dengan yang ditulis oleh A.F.Wallance. sedikit perbedaanya terletak pada teori seleksi alam Darwin adalah sebagai berikut :
1.      Spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa silam.
2.      Evolusi terjadi melalui seleksi alam, teori ini disusun berdasarkan 6 fakta atau prinsip dari hasil temuannya yaitu :
a.       Kecenderungan mahluk hidup yang berkembang baik atau fertilitas makhluk hidup tinggi.
b.      Jumlah individu (secara keseluruhan) hamper tidak berubah.
c.       Keanekaragaman dan hereditas atau adanya variasi dan factor-faktor yang menentukan.
d.      Adanya survival of the the fittest (seleksi alam).
e.       Lingkungan yang selalu berubah.
Mengenai seleksi alam yang terjadi pada mahluk hidup Darwin mempunyao pendapat sebagai berikut :
1.      Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi (kemampuan individu tidak sama untuk bertahan hidup dan bereproduksi).
2.      Seleksi alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dengan keanekaragaman yang melekat di antara individu organisme yang menyusun populasi.
3.      Produk seleksi alam adalah adaptasi populasi organisme dengan lingkungannya.
2.      Bukti - Bukti Evolusi
Evolusi  dapat dilihat dari dua segi, yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis, evolusi telah dipastikan secara menyeluruh dan lengkap, sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan yang ada. Kenyataan-kenyataan yang ada terus diinterprestasikan oleh para ahli dan dijadikan bahan bukti evolusi.
Para ahli menggunakan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan akhir ingin mencari jawaban tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat dalam buku “On The Origin Species” karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-rambu untuk mencari bukti telah ada dalam buku Darwin, sedangkan petunjuk adalah rambu-rambu untuk memperoleh bukti, dengan alasan bahwa pendekatan monodisipliner tidak dapat dijangkau atau dilihat dan fosil bukti tidak dapat dipakai bukti dan kurang kuat. Hal ini karena fosil merupakan benda mati yang sudah tidak utuh dan lengkap, sehingga interpretasi para ahli sangat dituntut ketajamannya. Apalagi perilaku organisme yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.
Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Walaupun dapat tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya evolusi tergantung dari interpretasi para pakar yang bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya evolusi, yaitu :
a.       Variasi Antar Individu Dalam Satu Keturunan
Variasi- variasi didalam dalam suatu spesies dalam perkembangan berikutnya akan menurunkan keturunan yang berbeda. Jika variasi spesies yang menghuni suatu daerah yang mempunyai lingkungan yang berbeda, maka perkembangan akan menghasilkan varian yang berbeda pula. Proses seleksi oleh lingkungan terhadap berbagai jenis hewan dan tumbuhan selama bertahun-tahun akan menhasilkan varian yang makin jauh berbeda dengan moyangnya.
b.      Adanya Pengaruh Penyebaran Geografi
Dalam ekspedisinya di Galapagos dan cape Verdes, Darwin mengamati dua kepulauan tersebut dan membuat perbandingan. Keduanya mempunyai keadaan geografis dan iklim yang sama, tetapi mengapa jenis flora dan faunanya berbeda? Flora dan fauna di Galapagos sama dengan di amerika selatan. Sedangkan di cape verde sama dengan pantai afrika.
Penyebaran geografis tersebut menyebabkan munculnya spesise-spesies yang berbeda dari spesies sebelumnya karena pengaruh habitat barunya dan proses adaptasi yang dilakukan oleh spesies tersebut. Setiap mahluk hidup mempunyai kecenderungan untuk menyebar ketempat lain. Penyebaran tersebut dapat dibedakan menjadi penyebaran aktif dan penyebaran pasif.
1.      Penyebaran aktif yaitu penyebaran yang dilakukan oleh suatu individu karena didorong oleh factor kemampuan diri dalam ondividu. Misalnya, fauna yang berada di pantai amerikaselatan.
2.      Penyebaran pasif, yaitu penyebaran yang dilakukan oleh suatu individu karena adanya factor-faktor lingkungan yaitu arus air atau angin. Misalnya, biji-bijian flora dari pantai barat afrika terbawa arus air sampai kecarve verde.
c.       Homologi Alat-Alat Tubuh Mahkluk Hidup
Coba amati perbandingan strukturorgan tubuh berbagai vertebrata misalnya tangan manusia, kucing, dan kaki depan ikan paus serta kelalawar adakah suatu hal yang menarik dari perbandingan itu :
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTU4R7LBu0RbOQA__RuoGtr_OlEihdP3jSAGiLpV8BkNM3c9yhs






Apabila kita mengamati struktur tubuh alatgerak depan dari keempat jenis spesies tersebut yaitu memiliki fungsi yang berbeda dari semuanya.
Keadaan yang berlawanan dengan homolog disebut dengan analog, yaitu organ-organ yang mempunyai fungsi yang sama tanpa memperhatikan asalnya , contohnya:
1.      Sayap kupu-kupu analog dengan sayanp burung, keduanya berfungsi untuk terbang.
2.      Sayap kelalawar analog dengan sayap burung keduanya berfungsi untuk terbang pula.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQu0gdn69zbsE9PdKlM9eGkQrpuaYKhcjxldYCmXng5CSsOV7971Vm6xMpH7Uc3xMh3nT19znr414FWUwQT7X6ZrEY5og-do84Si41IDZ7BaFhysjJhhCAY90FQvl6dTw_JNvWvoBNqok9/s1600/Perbandingan+antara+analogi+dan+homologi.png

d.      Perbandingan Perkembangan Embrio
Perkembangan berbagai embrio berbagai jenis hewan vertebrata menunjukan adanya hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya. Hewan multisel berkembang biak secara seksual melalui tahap-tahap tertentu, mulai dari zigot, morula, bentuk hingga fase tertentu dari perkembangan embrio. Pada fase-fase tertentu terjadi persamaan perkembangan, hal itu menunjukkan adanya kekerabatan. Perhatikan gambar di bawah ini :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-ApR-f9QrXJoVqhX6MJuNBLt2OiMYNI0FSpV8S87EzqaJfEameGAg26BmVBjhOadTZUL1tsRWBY_-T7iZ75zvkvYB0zipfCfOFiI9tyaUZWcvgPDbrg7XUtiLs3GnB6qYdw5xXyOoB8E/s1600/www.materi-sma.com.jpg








e.       Fosil
Kata fosil berasal dari bahasa latin fossilis yang artinya menggali. Istilah fosil dapat diartikan sebagai sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membantu. Fosil merupakan catatan sejarah yang penting sebagai pentunjuk evolusi. Beberapa tokoh yang telah mempelajari fosil yang berhubungan dengan evolusi adalah sebagai berikut:
1.      Leonardo de vinci (1452-1519) adalah orang yang pertama kali berpendapat fosil merupakan suatu bukti adanya mahluk hidup di masa lampau.
2.      Geogre cuvier (1769-1832) adalah seorang ahli anatomi perbandingan yang membandingkan antara fosil-fosil dengan mahluk hidup yang ada sekarang. Selanjutnya, ai menyimpulkan bahwa pada masa tertentu telah di ciptakan mahluk hidup yang berbeda dari masa ke masa.
Dari fosil-fosil yang ditemukan di tunjukkan bahwa pada masa lampau terdapat flora dan fauna yang sekarang tidak ditemukan lagi. Hal itu disebabkan oleh perbedaan iklim, air, dan keadaan tanah. Dengan membandingkan struktur tubuh hewan yang menjadi fosil dan hewan sekarang, dapat disimpulkan bahwa keadaan lingkungan berbeda dengan masa yang sekarang. Perubahan inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan jenis-jenis mahluk hidup. Terdapat berbagai jenis fosil. Beberapa fosil menggambarkan sisa-sisa sebenarnya dari hewan atau tumbuhan yang bisanya berupa bagian-bagian kerasseperti gigi, tulang, dan cangkang. Berikut ini merupakan contoh fosil-fosil yang telah ditemukan.
a.       Fosil kuda

http://static.pulsk.com/images/2013/01/19/50faa9f86807c_50faa9f868cdd.jpg










Fosil yang ditemukan paling lengkap adalah fosil kuda, hasil rekonstruksi ilmuan amerika Marsh dan Osborn. Perubahan yang ditunjukan oleh fosil-fosil kuda menunjukan kebenaran evolusi yaitu perubahan yang berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama. Untuk memperjelas proses perubahan dapat dilihat gambar di bawah

http://lh5.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TQ7bgG4qyLI/AAAAAAAABLA/5pvd6o3XZ2E/image_thumb21.png?imgmax=800         











Perubahan terjadi dari jenis kuda pertama yaitu Eohippus (Hyracotherium) sampai kuda modern Equus.
Pada zaman eosisin 60 juta tahun yang lalu, genus tertua hidupdi eropa dan Amerika serikat yaitu Eohippus dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.      Tubuh sebesar kucing
2.      Kaki depan berjari empat, kaki belakang berjari 3 dan.
3.      Gerakan (molar) mempunyai mahkota, gerakan, rendah, tanpa gerigi.
Selanjutnya fosil yang diperkirakan hidup pada masa Oligosen, 40 juta tahun yang lalu dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.      Ukuran tubuh bertambah besar
2.      Jari kaki depan atau belakang berjumlah tiga, dan
3.      Gigi geraham depan menyerupai geraham yangbelakang.
Pada masa myosin 30 juta tahun yang lalu diperkirakan hidup genus Meryhippus dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.      Kedua jari terluar dari ketiga jarinya memendek, sehingga tinggal jari tengah yang menyentuh tanah.
2.      Mahkota geraham sudah tinggi menyerupai gerigi sehingga sudah menyesuaikan untuk makan rumput.
Berikutnya pada masa Pliosin, 10 juta tahun yang lalu diperkirakan genus philohippus hidup dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.      Ukuran tambah besar
2.      Jari hanya satu dan membesar, dan
3.      Mahkota geraham lebih tinggi dan gigi makin kompleks.
f.       Biologi Molekuler
Biologi molekuler mendukung pemikiran Darwin yang menyatakan semua bahwa bentuk kehidupan saling berhubungan sampai tingkat tertentu melalui cabang-cabang keturunan dan organisme yang paling awal. Suatu kode genetika yang sama merupakan bukti yang tidak terbantahkan mengenai fakta bahwa semua kehidupan saling berhubungan. Jika dua spesies memiliki pustaka gen dan protein dengan urutan nomoryang sangat bersesuaian, urutan itu pasti disalin dari nenek moyang yang sama.
Misalnya menurut sejarah nenek moyang manusia Indonesia berasal dari yunan, cina selatan akan tetapi berdasarkan penurunan DNA yang telah dilakukan, diketahui ternyata manusia Indonesia mempunyai pustaka genetika yang mirip dengan manusia dari afrika.
g.      Organ Tubuh Tersisa
Adanya organ-organ tubuh tersisa yang sudah tidak mempunyai fungsi khusus dalam tubuh mahkluk hidup seperti adanya usus buntu, gigi taring, otot pengerak telinga merupakan bukti adanya evolusi. Keberadaan organ-organ tersebut membuktikan bahwa dahulu organ-organ tersebut mempunyai fungsi dank arena tuntutan adaptasi sekarang tidak berfungsi lagi.
3.    Perubahan Waktu Dengan Perubahan Sifat Organisme Dalam Proses Evolusi
Perubahan makhluk hidup daris sel awal dan protovirus yang berkembang menjadi makhluk hidup bersel satu dan virus yang selnjutnya berkembang menjadi makhluk hidup bersel banyak diakibatkan adanya kesempatan yang sejalan dengan pergeseran waktu yang mendukung  perubahan tersebut.
Pada titik tertentu dalam proses terbentuknya kehidupan, dimana terbentuknya senyawa kompleks (DNA) yang sudah menunjukan cirri-ciri kehidupan yaitu mampu menduplikasi diri (reproduksi), sudah barang tentu memanfaatkan zat-zat yang ada disekitarnya  untuk sumber energy. Pemanfaatan itu adalah bentuk manifestasi metabolisme. Makhluk hidup kelompok itu disebut heterotrop primer. Akibat dari metabolism tersebut muncul CO2 yang cukup banyak berada diatmosfer. Oleh karena itu, muncul makhluk hidup yang memanfaatkan CO2 sebagai bahan untuk fotosintesis yang disebut autotrop. Dampak munculnya makhluk hidup autotrop akan menghasilkan oksigen yang dilepaskan diatmosfer. Kandungan oksigen di atmosfer memungkinkan munculnya makhluk hidup autotrop aerob. Makhluk autotrop aerob menyediakan bahan organik dan mendorong munculnya makhluk hidup heterotrop sekunder.
Secara geologis proses perkembangan evolusi bumi makhluk hidup dapat digambarkan secara urut dan ringkas sebagai berikut:
1.      Pada masa 6 miliar tahun lalu terjadilah jagat raya yang berisi planet-planet, dimana bumi diperkirakan terbentuk pada 4 miliar tahun yang lalu.
2.      Pada 2-3 miliar tahun lalu diperkirakan terjadi  pembentukan molekul organic kompleks di lautan sebagai substansi awal kehidupan.
3.      Pada 1 miliar tahun yang lalu muncul sel awal dan protovirus yang berasal dari subpurba dan selanjutnya tumbuh menjadi populasi organisme hewan bersel satu, dan bersel banyak yang sederhana, serta invertebrate laut dan merupakan awal peristiwa fotosintesis.
4.      Pada 500 juta tahun yang lalu terbentuk kelompok besar invertebrate laut lain, alga dan cacing laut, disini sudah ada yang berfotosintesis (autotrop) dan heterotrop.
5.      Pada masa 350 juta tahun yang lalu mulai muncul hewan dan tumbuhan yang mampu hidup di darat. Mulailah muncul vertebrata laut sejenis ikan.
6.      Pada masa 250 juta tahun lalu mulai muncul amphibi, insect, lumut dan paku-pakuan di hutan-hutan dan rawa-rawa.
7.      Pada masa 150 juta tahun lalu mulai muncul reptile purba dan tumbuhan berbunga.
8.      Pada masa 50 juta tahun lalu mulai muncul mamalia yang hidup di samudra dan terjadi penyebaran tanaman berbunga.
9.      Pada masa 1 juta tahun lalu penyebaran tanaman berbunga semakin luas, mulai terjadi evolusi tanaman, evolusi mamalia masuk pada derajat yang lebih tinggi.
10.  Pada masa 50 ribu tahun lalu, memasuki abad modern karena sudah banyak keanekaragaman tanaman, hewan dan manusia.
Perubahan waktu selain menyebabkan perubahan pada hewan dan tumbuhna juga mengubah cirri-ciri dan sifat-sifat manusia. Berdasarkan perkembangan sejarahnya perubahan-perubahan manusia dapat diuraikan berikut ini.
Berdasarkan pengetahuan fisil yang ditemukan oleh para pakar, dapat diperkirakan manusia saat ini berasal dari primate. Primata pertama berkembang dari mamalia yang menyerupai tikus (shrew). Radiasi primata dari yang terendah sampai manusia, berturut-turut sebagai berikut.
Tupaiidae        Lemuridae         Tarsiodae         Ceboidae        Hylobatidae Pongidai                 Hominidae.
Semakin tinggi tingkat perkembangan, menunjukan semakin besar volume otaknya dan semakin luas permukaan otaknya.
Evolusi hominidae (cikal bakal manusia) di mulai di Afrika. Hominidae awal termasuk genus Australophitecus diperkirakan muncul 3,8 juta tahun yang lalu.
4.    Mekanisme Evolusi
Proses evolusi dapat terjadi karena variasi genetik dan seleksi alam. Adanya variasi genetik akan memunculkan sifat-sifat baru yang akan diturunkan. Variasi genetik ini disebabkan karena adanya mutasi gen. Seleksi alam juga merupakan mekanisme evolusi. Individu-indivu akan beradaptasi dan berjuang untuk mempertahankan hidupnya, sehingga individu akan mengalami perubahan morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.
Faktor-faktor yang berpengaruh di dalam mekanisme evolusi antara  lain:
a.       Mutasi
Mutasi dapat terjadi tanpa atau pengaruh luar. Mutasi yang tidak dipengaruhi oleh factor luar mempunyai dua sifat, yaitu sebagai berikut:
1.   Jarang terjadi
2.   Kebanyakan tidak menguntungkan
3.   Faktor yang menyebabkan perubahan frekuensi gen adalah :
1.      Mutasi
Terjadinya mutasi pada satu atau beberapa gen akan mengakibatkan adanya perubahan kesetimbangan gen-gen
2.      Seleksi alam
Apabila gen A memiliki viabilitas lebih rendah dari gen a, atau gen A memiliki mempunyai daya fertilitas lebih baik dari gen a, maka jumlah individu dengan gen A dalam populasi itu akan bertambah, sedangkan individu dengan gen a akan berkurang.
Contoh untuk mutasi gen sekaligus seleksi alam adalah: Didanau buatan AS, selain katak normal (A)
3.      Migrasi (emigrasi dan Imigrasi)
Migrasi menyebabkan frekuensi gen akan berubah
Contoh:
Xylopa nobilis (kumbang) antara daerah manado dengan kepulauan sangihe. Kumbang-kumbang di dua daerah tersebut menunjukkan perbedaan genetika. Karena sesuatu hal, kumbang kayu di pulau sangihe bermigrasi ke manado. Pada kumbang tersebut terjadi interhibridisasi sehingga terjadi perubahan frekuensi gen pada generasi selanjutnya.
4.      Rekombinasi dan seleksi
Rekombinasi merupakan penggabungan gen-gen melalui perkawinan silang. Genotip rekombinan tidak sama dengan induknya. Sehubungan dengan itu rekombinasi gen menimbulkan perubahan gen pada generasi berikutnya.
5.      Perubahan alam sekitar.
Perubahan alam sekitar dan adanya mekanisme isolasi dapat menyebabkan populasi dari species terpisah, akhirnya berkembang menjadi species-species baru.
Contoh:
·         Xylopa nobilis pulau sangihe dengan Xylocopa nobilis di menado
·         Burung finch di kepulauan Galapagos dengan burung Finch di daratan Amerika Selatan
a)      Rekombinasi gen- gen di dalam satu keturunan
Reproduksi seksual nerupakan peristiwa yang memunculkan rekombinasi gen secara alamiah. Rekombinasi gen merupakan mekanisme yang sangat penting dalam proses evolusi. Adanya rekombinasi gen dan genotip yang satu dengan yang gen genotip dari yang lainnya dalamsatu populasi. Frekuensi pada populasi pada umumnya relative tetap. Perubahan frekuensi gen dalam populasi dapat diakibatkan oleh peritiwa mutasi. Perubahan frekuensi gen dalam populasi dapat diakibatkan oleh mutasi, seleksi alam, migrasi, rekombinasi gen, dan seleksi.
Peristiwa mutasi gen dapat tidak menyebabkan perubahan pembentukan asam amino sehingga tidak menimbulkan efek yang berarti. Namun, jika mutasi gen menyebabkan perubahan pembentukan asam amino maka fungsi gen tersebut juga berubah. Perubahan fungsi ini dapat diamati melalui kelainankelainan yang terjadi pada individu yang mengalami mutasi.
Bagaimana peristiwa mutasi dapat menyebabkan terjadinya evolusi? Setiap sel makhluk hidup dapat mengalami mutasi setiap saat, tetapi tidak semua mutasi dapat diwariskan pada keturunannya. Mutasi yang terjadi pada sel soma (sel tubuh) tidak akan diwariskan. Setelah individu yang mengalami mutasi meninggal maka mutasi yang terjadi juga akan menghilang bersamanya. 
Sementara itu, mutasi yang terjadi pada sel-sel kelamin akan diwariskan pada keturunannya. Adanya bahan-bahan mutagen dalam gonad dapat menyebabkan terjadinya mutasi pada sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum). Dengan demikian, gen yang bermutasi akan selalu ada dalam setiap sel keturunan.
Setiap spesies makhluk hidup memiliki sifat genotip dan fenotip (fisik) yang berbeda. Gen-gen yang menentukan fenotip individu tersimpan di kromosom dalam nukleus. Gen-gen sendiri tersusun dalam DNA (asam deoksiribonukleat). Sementara itu, DNA disusun oleh nukleotida yang terdiri dari basa nitrogen, gula deoksiribosa, dan fosfat. Perubahan yang terjadi pada susunan kimia DNA dapat mengakibatkan perubahan sifat individu. Perubahan ini disebut mutasi gen. Sebagian besar mutasi bersifat merugikan karena mutasi dapat mengubah atau merusak posisi nukleotida-nukleotida yang menyusun DNA. Perubahan-perubahan akibat mutasi banyak menyebabkan kematian, cacat, dan abnormalitas, seperti yang dialami penduduk Hiroshima, Nagasaki, dan Chernobyl.
Kadang-kadang mutasi pada sel kelamin dapat mengakibatkan timbulnya sifat baru yang menguntungkan. Bila sifat baru tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungannya maka individu tersebut akan terus hidup dan mewariskan mutasi yang dialaminya kepada keturunannya. Berdasarkan anggapan bahwa terdapat mutasi yang menguntungkan, muncullah teori Evolusi baru yaitu Teori Evolusi Sintetis Modern. Pada intinya teori ini memasukkan konsep mutasi pada teori Seleksi Alam Darwin. Oleh karena itu, teori ini juga dikenal sebagai Neodarwinisme. Teori ini berkembang pada 1930–1940.
Jika mutasi selalu terjadi pada sel kelamin dari generasi ke generasi dapat menyebabkan susunan gen dalam kromosom generasi pendahulu sangat berbeda dengan generasi berikutnya. Peristiwa itu memungkinkan timbulnya individu atau spesies baru yang sangat berbeda dengan generasi pendahulunya. Menurut pendapat beberapa ilmuwan (evolusionis), perubahan pada struktur kromosom yang bersifat menguntungkan akan mengakibatkan munculnya spesies baru. Kemunculan spesies baru yang lebih baik ini tergantung dari angka laju mutasi. Angka laju mutasi adalah angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu spesies. Besarnya angka laju mutasi sebuah alel gen sebesar 1–10 untuk setiap 100.000 pembelahan sel.
5.    Spesiasi
Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan secara natural dalam kerangka evolusi. Spesiasi sangat terkait dengan evolusi, keduanya merupakan proses perubahan yang berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, secara gradual, perlahan tetapi pasti terjadi. Spesiasi lebih ditekankan pada perubahan yang terjadi pada populasi jenis tertentu. Kecepatan spesiasi maupun kepunahan sebagian tergantung pada ukuran kisaran geografis dari suatu daerah. Daerah yang luas cenderung meningkatkan kecepatan spesiasi dan menurunkan kecepatan kepunahan. Jenis yang terdapat di daerah yang luas akan mengalami spesiasi lebih cepat, sedangkan menurunnya luas area akan meningkatkan kepunahan suatu jenis, jadi menurunkan jumlah jenis yang akan mengalami spesiasi. Spesiasi atau terbentuknya spesies baru dapat diakibatkan oleh adanya isolasi geografi, isolasi reproduksi, dan perubahan genetika (Campbell, 2003).
Adapun proses spesiasi ini dapat berlangsung secara cepat atau lama hingga berjuta-juta tahun. Spesiasi adalah pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya dalam kerangka evolusi. Spesiasi dapat berlangsung cepat, dapat pula berlangsung lama hingga puluhan juta tahun. Setiap populasi terdiri atas kumpulan individu sejenis (satu spesies) dan menempati suatu lokasi yang sama. Karena suatu sebab, populasi dapat terpisah dan masing-masing mengembangkan adaptasinya sesuai dengan lingkungan baru. Dalam jangka waktu yang lama, populasi yang saling terpisah itu masing-masing berkembang menjadi spesies baru sehingga tidak dapat lagi mengadakan perkawinan yang menghasilkan keturunan fertil. Terbentuknya spesies baru (spesiasi) dapat diakibatkan oleh adanya isolasi geografi, isolasi reproduksi, dan perubahan genetika.
A. Syarat terjadinya spesiasi
1. Adanya perubahan lingkungan
Perubahan lingkungan dapat menyebabkan perubahan evolusi. Contohnya, bencana alam dapat menyebabkan timbulnya kepunahan massal di muka bumi. Bencana alam seperti glasiasi, vulkanisme, atau akibat pergesaran benua, dan proses-proses lainnya menyebabkan perubahan global yang menyebabkan timbulnya kepunahan missal di muka bumi. Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung kosong yang dalam waktu lama relung-relung tersebut baru terisi. Apabila tidak ada relung yang kosong, tidak ada tempat bagi suatu spesies untuk mengalami proses spesiasi.
2. Adanya relung (niche) yang kosong
Relung merupakan tempat hidup dan interaksi suatu organisme. Suatu spesies selalu menempati relung tertentu. Suatu relung umumnya hanya dapat ditempati oleh satu jenis spesies saja. Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung kosong yang akan menyebabkan relung-relung baru terisi kembali dalam jangka waktu yang panjang. Apabila relung tersebut kosong (tidak ada organisme yang menempatinya), maka akan ada banyak organisme yang berusaha menempati relung tersebut.
3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme
Selalu akan ada sejumlah organisme yang mencoba mengisi relung yang kosong. Keberhasilan suatu organisme mengisi relung ditentukan oleh seberapa besar kecocokan organisme tersebut dibandingkan dengan persyaratan relung yang kosong.
B. Proses Spesiasi
1.    Isolasi Geografi
Mayoritas para ahli biologi berpandangan bahwa faktor awal dalam proses spesiasi adalah pemisahan geografis, karena selama populasi dari spesies yang sama masih dalam hubungan langsung maupun tidak langsung gene flow masih dapat terjadi, meskipun berbagai populasi di dalam sistem dapat menyimpang di dalam beberapa sifat sehingga menyebabkan variasi intraspesies. Hal serupa juga dikemukakan oleh Campbell dkk (2003) bahwa proses-proses geologis dapat memisahkan suatu populasi menjadi dua atau lebih terisolasi. Suatu daerah pegunungan bisa muncul dan secara perlahan-lahan memisahkan populasi organisme yang hanya dapat menempati dataran rendah; suatu glasier yang yang bergeser secara perlahan-lahan bisa membagi suatu populasi; atau suatu danau besar bisa surut sampai terbentuk beberapa danau yang lebih kecil dengan populasi yang sekarang menjadi terisolasi. Jika populasi yang semula kontinyu dipisahkan oleh geografis sehingga terbentuk hambatan bagi penyebaran spesies, maka populasi yang demikian tidak akan lagi bertukar susunan gennya dan evolusinya berlangsung secara sendiri-sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, kedua populasi tersebut akan makin berbeda sebab masing-masing menjalani evolusi dengan caranya masing-masing (Widodo dkk, 2003).
Pada awalnya isolasi reproduksi muncul sebagai akibat adanya faktor geografis, yang sebenarnya populasi tersebut masih memiliki potensi untuk  melakukan interbreeding dan masih dapat dikatakan sebagai satu spesies. Kemudian kedua populasi tersebut menjadi begitu berbeda secara genetis, sehinggagene flow yang efektif tidak akan berlangsung lagi jika keduanya bercampur kembali. Jika titik pemisahan tersebut dapat tercapai, maka kedua populasi telah menjadi dua spesies yang terpisah (Widodo dkk, 2003).
Isolasi geografi dari sistem populasi diprediksi akan mengalami penyimpangan karena kedua sistem populasi yang terpisah itu mempunyai frekuensi gen awal yang berbeda, terjadi mutasi, pengaruh tekanan seleksi dari lingkungan yang berbeda, serta adanya pergeseran susunan genetis (genetic drift), ini memunculkan peluang untuk terbentuknya populasi kecil dengan membentuk koloni baru. Suatu penghalang (barier) adalah keadaaan fisis ekologis yang mencegah terjadinya perpindahan-perpindahan spesies tertentu melewati batas ini dan suatu barier suatu spesies belum tentu merupakan barier bagi spesies lain. Perubahan waktu yang terjadi pada isolasi geografis menyebabkan terjadinya isolasi reproduktif sehingga menghasilkan dua spesies yang berbeda.
a.       Proses spesiasi Simpatri
Menurut Campbell, dkk (2003) dalam spesiasi simpatrik, spesies baru muncul di dalam lingkungan hidup populasi tetua; isolasi genetik berkembang dengan berbagai cara, tanpa adanya isolasi geografis. Model spesiasi simpatrik meliputi spesiasi gradual dan spontan. Sebagian besar model spesiasi simpatrik masih dalam kontroversi, kecuali pada model spesiasi spontan dan spesiasi poliploidi yang terjadi pada tumbuhan.

6.    Asal – Usul kehidupan
Pernahkah Anda berpikir kapan bumi ini diciptakan? Di mana dan dengan cara bagaimana kehidupan ini berawal? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya sering sekali dilontarkan dan hampir berada pada setiap benak orang. Banyak orang ingin mengetahui jawabannya yang pasti, namun semuanya selalu berujung pada Tuhan Yang Maha Esa. Adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut memotivasi para ahli Biologi untuk meneliti asal-usul dari kehidupan itu. Mereka berusaha mencari jawabannya dengan segala macam eksperimen yang dilakukan, kemudian hasilnya dibuat hipotesis, sehingga teori-teori asal-usul kehidupan ini baru merupakan hipotesis, belum merupakan kenyataan yang pasti, karena tidak seorangpun yang sudah mengalami dan menjadi saksi awal pertama kehidupan dimulai. Beberapa tokoh-tokoh Biologi yang memiliki gagasan tentang teori asal-usul kehidupan adalah sebagai berikut.
A.    Teori Abiogenesis (Generatio Spontanae)
Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup. Orang yang pertama kali mengemukakan teori ini adalah Aristoteles (384 – 322 SM). Teori ini diperoleh dari pengamatan keadaan lingkungan disekitarnya. Misalnya cacing berasal dari tanah atau ulat berasal dari daging, sehingga diambil kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup. Namun, semakin banyak orang mempelajari biologi maka orang mulai meragukan teori abiogenesis. Keraguan tersebut berhasil diyakinkan oleh Anthony Van Leeuwenhoek pada abad ke-17. Leeuwenhoek menemukan mikroskop yang dapat memperlihatkan mikroorganisme, sperma, sel darah, dan mikroorganisme lainya.
B.     Teori Biogenesis
Teori Biogenesis merupakan teori yang mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang ada sebelumnya. Teori ini didukung oleh beberapa penelitian.
1.      Percobaan Francesco Redi
Pada tahun 1668, seorang dokter italia yang bernama francesco redi melakukan percobaan untuk menunjukan bahwa ulat tidak muncul dari daging yang membusuk melainkan dari telur lalat. Pada percobaannya, francesco redi menggunakan 2 buah toples yang berisi daging. Toples pertama diisi daging dan ditutup dengan rapat. Toples kedua diisi dengan daging dan di biarkan terbuka. Setelah didiamkan beberapa hari, daging pada toples pertama tidak mengandung ulat. Sebaliknya pada toples kedua dagingnya mengandung ulat. Dari percobaan tersebut francesco redi menyimpulkan bahwa ulat yang terdapat pada toples kedua berasal dari lalat. Lalat yang hinggap pada daging tersebut bertelur, dan telurnya tersimpan dalam daging tersebut kemudian menetas dan menjadi ulat.
Hasil percobaan ini tidak dapat diterima oleh para pendukung teori abiogenesis, karena pada toples pertama yang tertutup rapat udara tidak dapat masuk, sehingga kehidupan tidak dapat terjadi. Untuk membuktikan kebenaran teorinya, maka francesco redi melakukan percobaan yang kedua. Pada percobaannya kali ini daging diletakkan pada toples yang tidak ditutup dengan kain kasa sehigga udara masih dapat masuk, tetapi lalat tidak dapat masuk. Hasil dari percobaan tersebut adalah daging membusuk dan pada daging terdapat beberapa ulat. Kesimpulan yang diambl dari percobaan ini adalh bahwa ulat tidak berasal dari daging yang membusuk melainkan dari lalat yang hinggap di kain kasa dan telurnya jatuh di atas daging.

2.      Percobaan Lazzaro Spallanzani
Penelitian mengenai biogenesis juga dilakukan oleh pendeta berkebangsaan italy, Lazzaro Spallanzani pada tahun 1765. Ia mencoba membuktikan bahwa mikroorganisme yang ditemukan oleh Leeuwwenhoek tidak muncul dengan sendirinya. Spallanzani melakukan percobaan dengan dua buah labu yang berisi air kaldu nutrien yang dipanaskan. Labu pertama diisi air kaldu nutrien, yang dipanaskan hingga suhu mencapai 15°C dan dibiarkan terbuka. Labu kedua diisi air nutrien, kemudian dipanaskan hingga mendidih (100°C), dan disumbat dengan gabus. Sesudah itu kedua labu didinginkan dan didiamkan selama satu minggu. Hasil percobaan ini adalah pada labu pertama air kaldu sedangkan pada labu kedua air kaldu tetap jernih, tidak berbau, dan tidak mengandung mikroorganisme. Tetapi, jika selanjutnya labu kedua dibiarkan terbuka maka setelah beberapa hari air kaldu menjadi keruh dan berbau.
C.    Teori Kosmozoa
Teori kosmozoa mengatakan bahwa kehidupan berasal dari tempat lain di alam semesta, misalnya dari meteor yang jatuh. beberapa meteor memang mengandung molekul-molekul organik, namun datangnya molekul di meteor tersebut dari angkasa luar tidak sama dengan datangnya kehidupan.
D.    Teori biologi modern. 
Teori biologi modern merupakan teori evolusi kimia, yang berpendapat bahwa bumi ini pada awalnya sangat panas sekali, kemudian suatu ketika bumi mengalami proses pendinginan. Dari proses-proses tersebut maka dapat dihasilkan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan yang berat akan menyusun bumi sedangkan bahan yang ringan akan menyusun atmosfer. Teori evolusi kimia dicetuskan oleh beberapa tokoh berikut.
1.      Harold Urey 
Harold Urey adalah seorang ilmuwan Amerika Serikat yang berpendapat bahwa atmosfer bumi pada suatu saat kaya akan molekul-molekul seperti CH(metana), NH3 (ammonia), H2(hidrogen) dan H2O dalam bentuk gas. Adanya energi yang berasal dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis, akan mengakibatkan molekul-molekul tersebut mengadakan reaksi kimia untuk membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula ada kira-kira seperti virus sekarang. Zat hidup ini setelah berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.
2.      Stanley Miller 
Stanley Miller adalah murid dari Urey. Ia membuat suatu percobaan untuk membuktikan teori Urey. Ia melakukan percobaan dengan mengisi tabung-tabung dengan CH4, NH3, H2, dan H2O. Campuran gas-gas tersebut dialirkan melalui labu dilengkapi elektroda yang dapat melepaskan bunga api listrik yang bertegangan tinggi selama satu minggu. Setelah percobaan tersebut, dilihat ternyata ditemukan beberapa jenis asam amino. Asam amino adalah zat yang menyusun protoplasma makhluk hidup. Pada temuannya ini asam amino tersebut belum menunjukkan gejala hidup.
3.      A.I. Oparin 
A.I. Oparin adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Rusia. Oparin juga memiliki gagasan yang sama seperti Urey, tetapi Oparin tidak dapat membuktikan bahwa reaksi gas CH4, NH3, H2dan H2O membentuk asam amino. Ia berpendapat bahwa asam amino terbentuk secara alami. Menurut Oparin, lautan bumi pada awalnya memiliki persediaan cukup bahan-bahan organik. Dalam waktu yang lama maka bahan-bahan organik tersebut akan berikatan satu dengan lainnya membentuk selaput-selaput, kemudian molekul organik berselaput ini akan mengikat molekul lainnya dan menyatukan diri sehingga terbentuk gabungan molekul baru yang karakteristik. Ikatan kompleks inilah yang diperkirakan merupakan awal dari kehidupan.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam asal usul kehidupan terdapt beberapa teori yang mendukung diantaranya: Teori Abiogenesis, Teori Boigenesis, dan Teori Kosmozoa  Charles Darwin adalah seorang pencetus teori evolusi yang hingga saat ini teorinya masih digunakan. Dalam bukunya ia menuliskan pokok-pokok evolusi yaitu:
1.                          Makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
2.                           Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Lamarck mengatakan organisme dapat berevolusi karena ada pengaruh dari lingkungannya, namun weismann menolak toeri itu dan berkesimpulan bahwa
3.                          perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan, tidak diwariskan pada keturunannya
4.                          evolusi merupakan masalah genetika



B.      Saran
Melalui makalah ini Penulis mengharapkan bagi para pembaca untuk bisa mengembangkan maksud dari evolusi itu dan juga ikut berperan dalam menggali evolusi di muka bumi ini yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan dapat di buktikan secara langsung. Oleh karena itu teori – teori tentang evolusi janganlah dijdikan sebuah momen untuk berperang pemikiran karena akan menimbulkan perpecahan. Atas kritik dan sarannya penulis sampaikan terima kasaih.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar