MAKALAH
EVOLUSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Kapita Selekta Biologi 2
Dosen Pengampu:
Mega Yani, M.Pd
Disusun Oleh:
Liza Asriati
(14121610698)
Tarbiyah
IPA-Biologi B/6
JURUSAN
TADRIS IPA BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat, Sholawat serta salam kami
haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Sehingga
kami dapat
menyelesaikan makalah Kapita Selekta semester 6 yang di ambil dari buku biologi SMA, internet serta info-info
lainnya yaitu mengenai
“Evolusi”.
Makalah ini kami
susun dalam rangka memenuhi Tugas Kelompok di
program studi semester enam Kapita Selekta. Diharapkan
agar mahasiswa memiliki pemikiran dan pengetahuan tentang apa yang disajikan.
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran kami
harapkan demi tercapainya perbaikan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penyusun dan pembaca pada ummnya. Terima kasih.
Cirebon,
Mei 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dimana telah kita ketahui bahwa zaman modern ini mahluk hidup khususnya
manusia telah mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi
pada tahap pembelajarannya manusia selalu mendapatkan maslah dan perbedaan
pendapat mengenai sesuatu yang ditelitinya. dalam hal ini adalah
meneliti asal usul kehidupan yang menjadi
permasalahan dari sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang. karena
pada umumnya biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup
yang ada disekitarnya.
Kemudian jika berbicara tentang asal usul
kehidupan tentu tidak akan lepas dari dinamika pro dan kontra teori-teori
evolusi. Oleh karena itu,
melalui makalah ini kami akan menjelaskan dan
menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan dan teori-teori evolusi itu sendiri.
Kata evolusi mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua
sebab,mendengar evolusi maka kita akan,mengingat charles darwin, munkin
beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi
biologi dan berpengaruh sedikitpun terhadap kehidupn sehari-hari. Anggapa ini
sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi.Teori evolusi kini masih menjadi
pertanyaan besar setiap manusia,tapi pada dasarnya sekarang ini dari sisi agama
meyakini bahwa manusia itu ada karna ada yang menciptakan,sedangkan pada sisi
biologi manusia itu ada karna adanya pertemuan sel sperma dan sel ovum.
Filsafat tersebut aka muncul pemikiran bahwa dari mana manusia itu
muncul,dan siapaka yang menciptakana dan bagaimana terbentuknya manusia
itu sendiri. Namun sekarang faktanya yang kita temui di luar sana pada zaman
sekarang bahwa adanya manusia karan adanya perkawinan dan yang menciptakan
adalah sang pencipta, teori evolusi charles darwin sekarang juga kita pelajari
di bangku pendidikan. Berawal dari pemikiran ini dari dasar ini lah kami
mengambil judul EVOLUSI MANUSIA. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua terutama dalam proses belajar mengajar.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah pengertian evolusi ?
2. Apa saja teori – teori evolusi ?
3. Bagaimana perubahan waktu dengan perubahan
sifat organisme dalam proses evolusi?
4. Bagaimana mekanisme evolusi?
5. Bagaimana spesiasi pada evolusi?
6. Bagaimana asal-usul kehidupan?
C. Tujuan
Makalah
1. Apakah pengertian evolusi ?
2. Apa saja teori – teori evolusi ?
3.
Bagaimana perubahan waktu dengan perubahan sifat organisme
dalam proses evolusi?
4. Bagaimana mekanisme evolusi?
5. Bagaimana spesiasi pada evolusi?
6. Bagaimana asal-usul kehidupan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan pada makhluk
hidup dari generasi ke genersi berikutnya dalam kurun waktu yang sangat lama.
Perubahan yang terjadi akibat teori evolusi bisa bermacam-macam bentuknya. Sebagai
hasil dari proses perubahan-perubahan dalam evolusi tersebut bisa kita lihat
dalam keanekaragaman makhluk hidup yang ada sekarang ini.
1.
Teori-teori Evolusi
Teori evolusi dapat dikatakan sebagai perpaduan antara gagasan dan
kenyataan atau perpaduan ide dan fakta. Banyak pakar yang memunculkan gagasan
dan ide, yaitu mahluk hidup mengalami evolusi. Berdasarkan asal usul katanya,
evolusi berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu evolvo yang berarti membuka
gulungan, membuka lapisan,atau menguraikan. Berdasarkan arti katanya
berasaldari kata dalam bahasa inggris yaitu evolution yang berarti perubahan
atau perkembangan yang bertahap.
Perubahan
tersebut disebut evolusi bila memenuhi kriteria-kriteria berikut:
a.
Harus
terjadi pada populasi
b.
Bersifat
selektif
c.
Terjadi
perubahan frekuensi gen pada populasi bahan evolusi
d.
Frekuensi
gen yang tetap pada populasi hasil evolusi
e.
Memakan
waktu yang mutlak lama.
Ada dua macam evolusi,yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.
1.
Evolusi
progresif adalah perubahan yang menghasilkan spesies baru yang adaptif untuk
melanjutkan kehidupan yang berikutnya.
2.
Evolusi
regresif adalah perubahan yang menghasilkan spesies baru yang tak adaptif untuk
melanjutkan kehidupan yang berikutnya.
Tokoh yang melontarkan gagasan tentang
evolusi diantaranya adalah Erasmus Darwin (kakek Charles Darwin), Buffon, dan
Lamarck. Berdasarkan teori mereka, Charles Robert Darwin menyusun teorinya
secara lengkap dan sistematis dengan disertai fakta-fakta pendukung. Oleh
karena itu, teori darwinlah yang digunakan sebagai dasar ilmiah hingga saat
ini. Akhirnya, Darwin pun disebut sebagai Bapak Teori Evolusi. Untuk lebih
jelas berikut adalah teori- teori yang mereka kemukakan.
1.
Anaximander
Ahli ini
berpendapat bahwa kosmosini berbentuk dari kekacauan. Kehidupan berasal atau
timbul dari zat mati. Mahluk hidup yang tinggi berasal dari mahluk hidup yang
tingkatannya lebih rendah dari manusia berasal dari mahluk yang menyerupai
ikan.
2.
Empedocies
Ahli ini
berpendapat bahwa manusia dan binatang berasal dari bagian-bagian kepala, badan
dan tangan yang berpisah-pisah. Pada mahluk tertentu ketiganya tumbuh menjadi
satu, sedangkan pada makhluk lain hanya kepala dan badan yang tumbuh, seperti
ikan.
3.
Aristoteles
Ahli ini
berpendapat bahwa pada mahluk ada evolusi dibuktikan dengan tulisan tentang
mahluk hidup dari tingkatan rendah hingga tingkat tinggi. Tuhan menciptakan
dunia sebagai tempat teratur, tempat beranekaragam benda dan dalam rangkaian
bertingkat secara kontinyu dan mempunyai tujuan hidup.
4.
John Ray
Ahli ini Berpendapat bahwa ada mata rantai di dalam mahluk hidup.
5.
Carolus
Linnaeus
Ahli ini
berpendapat bahwa semua tanaman dan binatang yang hidup sekarang ini, dahulu
diciptakan secara serempak, semua tanaman dan binatang diciptakan dalam bentuk
yang tampak seperti ini. Tidak semua pernah ada tanaman atau binatang yang lain
di bumi ini, kecuali yang ada sekarang ini.
6.
Dr.
Erasmus Darwin
Ahli ini
menyatakan bahwa respon atau tanggapan mahluk hidup terhadap rangsangan yang
diwariskan dari generasi ke generasi. Ia membangun taman botani untuk
mempelancar eksperimen-eksperimen yang ia lakukan.
7.
Georges
lovis lecrere de Buffon (1707-1788)
Buffon
adalah seorang ilmuan terkemuka yang berkebangsaan prancis. Ia menjabat
director utama kebun raya paris yang
bernama garden du Roi. Buffon menyatakan bahwa factor alam mempengaruhi
munculnya variasi-variasi kecil yang akan diwariskan kepada generasi
berikutnya. Karena variasi-variasi kecil itu muncul dengan frekuensi yang
tinggi, akan menyebabkan terjadinya penimbunan variasi. Buffon menentang tegas
teori penciptaan khusus dan katastropisme yaitu paham yang menyatakan bahwa
mahluk hidup muncul setelah adanya malapetaka besar dan mahluk hidup yang
muncul tersebut berbeda dengan mahluk hidup sebelum terjadinya malapetaka.
8.
Thomas
Robert Maltus (1766-1834)
Menyatakan
bahwa tidak adanya keseimbangan antara penduduk dan bahan makanan. Ketidak
seimbangan akan berakibat pada munculnya persaingan untuk mendapatkan pangan.
9.
Jean
Beptiste Lamarck (1744-1829)
Lanmarck
berpendapat bahwa perubahan yang terjadi pada hewan merupakan hasil adaptasi dengan
perubahan alam, yang akan diwariskan kepada keturunannya. Lanmarckjuga
menerangkan bahwaorgan tubuh yang digunakan terus-menerus akan berkembang,
sedangkan yang tidak di gunakan akan mereduksi dan mengalami kemunduran.
Lamarck memerikan contoh pada leher jerapah yang panjang. Menurutnya pada
mulanya jerapah berleher pendek, namun karena sering digunakan untuk menjangkau
makanan yang tinggi lama kelamaan leher jerapah akan bertambah panjang. Sifat
leher panjang ini akan diturukan pada generasi ke generasi. Seperti gambar
dibawah ini :
Berdasarkan fenomena evolusi jerapah di atas maka dapat dirumuskan teori
evolusi menurut Lanmarck dan Darwin sebagai berikut.
Teori Evolusi Lanmarck :
1.
Ukuran
organisme cenderung berkembang kea rah yang makin kompleks.
2.
Munculnya
organ-organ baru pada tubuh makhluk hidup adalah sebagai respon terhadap
kebutuhan yang baru atau respon terhadap tuntunan lingkungan.
3.
Organ
yang sering di gunakan akan berkembang danyang tidak digunakan akan mengalami
kemunduran.
4.
Segala
sifat yang diperoleh atau hasil modifikasi selama kehidupan individu tetap
dipertahankan untuk diwariskan kepada keturunanya.
Teori Lanmarck ini memiliki kelebihan dan kelemahanya antara lain:
1.
Kelebihan
:
Mengemukakan ide dasar bahwa ada hubungan
evolusi dengan lingkungan dan sebagai orang pertama yang mengemukakan evolusi
organic dan mengarahkan perhatian manusia tentang hubungan genotif dengan
lingkungan.
2.
Kelemahan
:
Tidak
dapat menemukan bukti yang empiris yang mendukung hukum Use and disuse.
10.
Charles
Robert Darwin (1809-1892)
Pengetahuan
tentang evolusi terus berkembang, terutama setelah Caharles Robert Darwin yang
menuangkan pendapatnya tentang evolusi dalam bukunya yang berjudul On the
Origin Of The Spesies by Means of Natural Selection yang diterbitkan
pada tahun 1859. Bagaimana evolusi menurut Darwin? Dalam perjalanan
ekspedisinya selama 5 tahun dengan kapal H.M.S.Beagie, Darwin selain
mengumpulkan fosil dan batu-batuan juga mempelajari flora dan fauna.
Di pulau
Galapagos, Darwin mengamati 14 spesies burung finch yang mempunyai perbedaan
ukuran, bentuk tubuh, bentuk paruh yang disebabkan oleh adanya adaptasi dengan
jenis makananya. Menurut pengamatan Darwin, finch berasal dari Amerika
Selatan yang melakukan migrasi ke pulau Galapagos.
Pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar teori evolusi adalah sebagai
berikut :
a.
Tidak ada
dua individu yang identik akibat adanya variasi
b.
Setiap
populasi cenderung bertambah banyak karena kemampuan berkembang biaknya.
c.
Untuk
berkembang biak diperlukan makan dan ruang yang cukup.
d.
Kenyataan menujukanam bertambahnya populasi tidak
terus menerus dikarenakan ada factor pembatas.
Selain itu juga Darwin mengatakan bahwa manusia itu berasal dari hewan monyet
yang mengalami evolusi karna adanya seleksi alam, teori darwin ini sangat
bertentangan dengan teori penciptaan yakni teori ini mengatakan bahwa evolusi
manusi itu berasal dari sang pencipta,itu banyak di tantang oleh para ilmuwan
salah satu contohnya yaitu:
Alasan darwin manusia mirip kera yaitu:
1.
Mata
menghadap ke depan
2.
Ibu jari
tungkai depan dapat digerakkan ke segala arah, mempunyai kelenjar susu
(glandulla mammae) yang terletak di dada.
3.
Rahim satu ruang simpleks.
Teori evolusi Darwin
Butir- butir teori evolusi yang dikemukakan
Darwin sama dengan yang ditulis oleh A.F.Wallance. sedikit perbedaanya terletak
pada teori seleksi alam Darwin adalah sebagai berikut :
1.
Spesies
yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa
silam.
2.
Evolusi
terjadi melalui seleksi alam, teori ini disusun berdasarkan 6 fakta atau
prinsip dari hasil temuannya yaitu :
a.
Kecenderungan
mahluk hidup yang berkembang baik atau fertilitas makhluk hidup tinggi.
b.
Jumlah
individu (secara keseluruhan) hamper tidak berubah.
c.
Keanekaragaman
dan hereditas atau adanya variasi dan factor-faktor yang menentukan.
d.
Adanya
survival of the the fittest (seleksi alam).
e.
Lingkungan
yang selalu berubah.
Mengenai seleksi alam yang terjadi pada
mahluk hidup Darwin mempunyao pendapat sebagai berikut :
1.
Seleksi
alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi (kemampuan individu
tidak sama untuk bertahan hidup dan bereproduksi).
2.
Seleksi
alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dengan keanekaragaman
yang melekat di antara individu organisme yang menyusun populasi.
3.
Produk
seleksi alam adalah adaptasi populasi organisme dengan lingkungannya.
2. Bukti - Bukti Evolusi
Evolusi dapat
dilihat dari dua segi, yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses
itu terjadi. Sebagai proses historis, evolusi telah dipastikan secara
menyeluruh dan lengkap, sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang
suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Untuk
menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan
pendekatan terhadap kenyataan yang ada. Kenyataan-kenyataan yang ada terus
diinterprestasikan oleh para ahli dan dijadikan bahan bukti evolusi.
Para ahli menggunakan
bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan akhir ingin mencari jawaban
tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat dalam buku “On The Origin
Species” karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-rambu untuk mencari bukti telah
ada dalam buku Darwin, sedangkan petunjuk adalah rambu-rambu untuk memperoleh
bukti, dengan alasan bahwa pendekatan monodisipliner tidak dapat dijangkau atau
dilihat dan fosil bukti tidak dapat dipakai bukti dan kurang kuat. Hal ini
karena fosil merupakan benda mati yang sudah tidak utuh dan lengkap, sehingga
interpretasi para ahli sangat dituntut ketajamannya. Apalagi perilaku organisme
yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.
Untuk menunjukkan
bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan pendekatan
terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Walaupun dapat tidaknya
kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya evolusi tergantung
dari interpretasi para pakar yang bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya
evolusi, yaitu :
a.
Variasi Antar Individu Dalam Satu Keturunan
Variasi- variasi didalam dalam suatu spesies dalam perkembangan
berikutnya akan menurunkan keturunan yang berbeda. Jika variasi spesies yang
menghuni suatu daerah yang mempunyai lingkungan yang berbeda, maka perkembangan
akan menghasilkan varian yang berbeda pula. Proses seleksi oleh lingkungan
terhadap berbagai jenis hewan dan tumbuhan selama bertahun-tahun akan
menhasilkan varian yang makin jauh berbeda dengan moyangnya.
b.
Adanya Pengaruh Penyebaran Geografi
Dalam ekspedisinya di Galapagos dan cape Verdes, Darwin mengamati dua
kepulauan tersebut dan membuat perbandingan. Keduanya mempunyai keadaan geografis
dan iklim yang sama, tetapi mengapa jenis flora dan faunanya berbeda? Flora dan
fauna di Galapagos sama dengan di amerika selatan. Sedangkan di cape verde sama
dengan pantai afrika.
Penyebaran geografis tersebut menyebabkan
munculnya spesise-spesies yang berbeda dari spesies sebelumnya karena pengaruh
habitat barunya dan proses adaptasi yang dilakukan oleh spesies tersebut.
Setiap mahluk hidup mempunyai kecenderungan untuk menyebar ketempat lain.
Penyebaran tersebut dapat dibedakan menjadi penyebaran aktif dan penyebaran
pasif.
1.
Penyebaran aktif yaitu penyebaran yang dilakukan oleh suatu individu
karena didorong oleh factor kemampuan diri dalam ondividu. Misalnya, fauna yang
berada di pantai amerikaselatan.
2.
Penyebaran pasif, yaitu penyebaran yang dilakukan oleh suatu individu
karena adanya factor-faktor lingkungan yaitu arus air atau angin. Misalnya,
biji-bijian flora dari pantai barat afrika terbawa arus air sampai kecarve
verde.
c.
Homologi Alat-Alat Tubuh Mahkluk Hidup
Coba amati perbandingan strukturorgan tubuh berbagai vertebrata misalnya
tangan manusia, kucing, dan kaki depan ikan paus serta kelalawar adakah suatu
hal yang menarik dari perbandingan itu :
Apabila kita mengamati struktur tubuh
alatgerak depan dari keempat jenis spesies tersebut yaitu memiliki fungsi yang
berbeda dari semuanya.
Keadaan yang berlawanan dengan homolog
disebut dengan analog, yaitu organ-organ yang mempunyai fungsi yang sama tanpa
memperhatikan asalnya , contohnya:
1.
Sayap kupu-kupu analog dengan sayanp burung, keduanya berfungsi untuk
terbang.
2.
Sayap kelalawar analog dengan sayap burung keduanya berfungsi untuk
terbang pula.
d.
Perbandingan Perkembangan Embrio
Perkembangan berbagai embrio berbagai jenis hewan vertebrata menunjukan
adanya hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya. Hewan multisel
berkembang biak secara seksual melalui tahap-tahap tertentu, mulai dari zigot,
morula, bentuk hingga fase tertentu dari perkembangan embrio. Pada fase-fase
tertentu terjadi persamaan perkembangan, hal itu menunjukkan adanya
kekerabatan. Perhatikan gambar di bawah ini :
e.
Fosil
Kata fosil berasal dari bahasa latin fossilis
yang artinya menggali. Istilah fosil dapat diartikan sebagai sisa-sisa binatang
dan tumbuhan yang telah membantu. Fosil merupakan catatan sejarah yang penting
sebagai pentunjuk evolusi. Beberapa tokoh yang telah mempelajari fosil yang
berhubungan dengan evolusi adalah sebagai berikut:
1.
Leonardo de vinci (1452-1519) adalah orang yang pertama kali berpendapat
fosil merupakan suatu bukti adanya mahluk hidup di masa lampau.
2.
Geogre cuvier (1769-1832) adalah seorang ahli anatomi perbandingan yang
membandingkan antara fosil-fosil dengan mahluk hidup yang ada sekarang.
Selanjutnya, ai menyimpulkan bahwa pada masa tertentu telah di ciptakan mahluk
hidup yang berbeda dari masa ke masa.
Dari fosil-fosil yang ditemukan di tunjukkan
bahwa pada masa lampau terdapat flora dan fauna yang sekarang tidak ditemukan
lagi. Hal itu disebabkan oleh perbedaan iklim, air, dan keadaan tanah. Dengan
membandingkan struktur tubuh hewan yang menjadi fosil dan hewan sekarang, dapat
disimpulkan bahwa keadaan lingkungan berbeda dengan masa yang sekarang.
Perubahan inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan jenis-jenis mahluk
hidup. Terdapat berbagai jenis fosil. Beberapa fosil menggambarkan sisa-sisa
sebenarnya dari hewan atau tumbuhan yang bisanya berupa bagian-bagian
kerasseperti gigi, tulang, dan cangkang. Berikut ini merupakan contoh fosil-fosil
yang telah ditemukan.
a.
Fosil kuda
Fosil yang ditemukan paling lengkap adalah fosil kuda, hasil
rekonstruksi ilmuan amerika Marsh dan Osborn. Perubahan yang ditunjukan oleh
fosil-fosil kuda menunjukan kebenaran evolusi yaitu perubahan yang
berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama. Untuk memperjelas proses
perubahan dapat dilihat gambar di bawah
Perubahan terjadi dari jenis kuda pertama yaitu Eohippus (Hyracotherium)
sampai kuda modern Equus.
Pada zaman eosisin 60 juta tahun yang lalu, genus tertua hidupdi eropa
dan Amerika serikat yaitu Eohippus dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.
Tubuh sebesar kucing
2.
Kaki depan berjari empat, kaki belakang berjari 3 dan.
3.
Gerakan (molar) mempunyai mahkota, gerakan, rendah, tanpa gerigi.
Selanjutnya fosil yang diperkirakan hidup
pada masa Oligosen, 40 juta tahun yang lalu dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.
Ukuran tubuh bertambah besar
2.
Jari kaki depan atau belakang berjumlah tiga, dan
3.
Gigi geraham depan menyerupai geraham yangbelakang.
Pada masa myosin 30 juta tahun yang lalu
diperkirakan hidup genus Meryhippus dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1.
Kedua jari terluar dari ketiga jarinya memendek, sehingga tinggal jari
tengah yang menyentuh tanah.
2.
Mahkota geraham sudah tinggi menyerupai gerigi sehingga sudah
menyesuaikan untuk makan rumput.
Berikutnya pada masa Pliosin, 10 juta tahun
yang lalu diperkirakan genus philohippus hidup dengan cirri-ciri sebagai
berikut :
1.
Ukuran tambah besar
2.
Jari hanya satu dan membesar, dan
3.
Mahkota geraham lebih tinggi dan gigi makin kompleks.
f.
Biologi Molekuler
Biologi molekuler mendukung pemikiran Darwin yang menyatakan semua bahwa
bentuk kehidupan saling berhubungan sampai tingkat tertentu melalui
cabang-cabang keturunan dan organisme yang paling awal. Suatu kode genetika
yang sama merupakan bukti yang tidak terbantahkan mengenai fakta bahwa semua
kehidupan saling berhubungan. Jika dua spesies memiliki pustaka gen dan protein
dengan urutan nomoryang sangat bersesuaian, urutan itu pasti disalin dari nenek
moyang yang sama.
Misalnya menurut sejarah nenek moyang manusia Indonesia berasal dari
yunan, cina selatan akan tetapi berdasarkan penurunan DNA yang telah dilakukan,
diketahui ternyata manusia Indonesia mempunyai pustaka genetika yang mirip
dengan manusia dari afrika.
g.
Organ Tubuh Tersisa
Adanya organ-organ tubuh tersisa yang sudah
tidak mempunyai fungsi khusus dalam tubuh mahkluk hidup seperti adanya usus
buntu, gigi taring, otot pengerak telinga merupakan bukti adanya evolusi.
Keberadaan organ-organ tersebut membuktikan bahwa dahulu organ-organ tersebut
mempunyai fungsi dank arena tuntutan adaptasi sekarang tidak berfungsi lagi.
3. Perubahan
Waktu Dengan Perubahan Sifat Organisme Dalam Proses Evolusi
Perubahan makhluk hidup daris sel awal dan protovirus
yang berkembang menjadi makhluk hidup bersel satu dan virus yang selnjutnya
berkembang menjadi makhluk hidup bersel banyak diakibatkan adanya kesempatan
yang sejalan dengan pergeseran waktu yang mendukung perubahan tersebut.
Pada titik tertentu dalam proses terbentuknya
kehidupan, dimana terbentuknya senyawa kompleks (DNA) yang sudah menunjukan
cirri-ciri kehidupan yaitu mampu menduplikasi diri (reproduksi), sudah barang
tentu memanfaatkan zat-zat yang ada disekitarnya untuk sumber energy. Pemanfaatan itu adalah
bentuk manifestasi metabolisme. Makhluk hidup kelompok itu disebut heterotrop
primer. Akibat dari metabolism tersebut muncul CO2 yang cukup banyak
berada diatmosfer. Oleh karena itu, muncul makhluk hidup yang memanfaatkan CO2
sebagai bahan untuk fotosintesis yang disebut autotrop. Dampak munculnya
makhluk hidup autotrop akan menghasilkan oksigen yang dilepaskan diatmosfer.
Kandungan oksigen di atmosfer memungkinkan munculnya makhluk hidup autotrop
aerob. Makhluk autotrop aerob menyediakan bahan organik dan mendorong munculnya
makhluk hidup heterotrop sekunder.
Secara geologis proses perkembangan evolusi bumi
makhluk hidup dapat digambarkan secara urut dan ringkas sebagai berikut:
1. Pada masa 6 miliar tahun lalu terjadilah
jagat raya yang berisi planet-planet, dimana bumi diperkirakan terbentuk pada 4
miliar tahun yang lalu.
2. Pada 2-3 miliar tahun lalu diperkirakan
terjadi pembentukan molekul organic
kompleks di lautan sebagai substansi awal kehidupan.
3. Pada 1 miliar tahun yang lalu muncul sel
awal dan protovirus yang berasal dari subpurba dan selanjutnya tumbuh menjadi
populasi organisme hewan bersel satu, dan bersel banyak yang sederhana, serta
invertebrate laut dan merupakan awal peristiwa fotosintesis.
4. Pada 500 juta tahun yang lalu terbentuk
kelompok besar invertebrate laut lain, alga dan cacing laut, disini sudah ada
yang berfotosintesis (autotrop) dan heterotrop.
5. Pada masa 350 juta tahun yang lalu mulai
muncul hewan dan tumbuhan yang mampu hidup di darat. Mulailah muncul vertebrata
laut sejenis ikan.
6. Pada masa 250 juta tahun lalu mulai muncul
amphibi, insect, lumut dan paku-pakuan di hutan-hutan dan rawa-rawa.
7. Pada masa 150 juta tahun lalu mulai muncul
reptile purba dan tumbuhan berbunga.
8. Pada masa 50 juta tahun lalu mulai muncul
mamalia yang hidup di samudra dan terjadi penyebaran tanaman berbunga.
9. Pada masa 1 juta tahun lalu penyebaran
tanaman berbunga semakin luas, mulai terjadi evolusi tanaman, evolusi mamalia
masuk pada derajat yang lebih tinggi.
10. Pada masa 50 ribu tahun lalu, memasuki abad
modern karena sudah banyak keanekaragaman tanaman, hewan dan manusia.
Perubahan
waktu selain menyebabkan perubahan pada hewan dan tumbuhna juga mengubah
cirri-ciri dan sifat-sifat manusia. Berdasarkan perkembangan sejarahnya
perubahan-perubahan manusia dapat diuraikan berikut ini.
Berdasarkan
pengetahuan fisil yang ditemukan oleh para pakar, dapat diperkirakan manusia
saat ini berasal dari primate. Primata pertama berkembang dari mamalia yang
menyerupai tikus (shrew). Radiasi primata dari yang terendah sampai
manusia, berturut-turut sebagai berikut.
Tupaiidae
Lemuridae Tarsiodae Ceboidae Hylobatidae Pongidai Hominidae.
Semakin
tinggi tingkat perkembangan, menunjukan semakin besar volume otaknya dan
semakin luas permukaan otaknya.
Evolusi
hominidae (cikal bakal manusia) di mulai di Afrika. Hominidae awal termasuk
genus Australophitecus diperkirakan muncul 3,8 juta tahun yang lalu.
4. Mekanisme
Evolusi
Proses evolusi dapat terjadi karena variasi genetik dan seleksi
alam. Adanya variasi genetik akan memunculkan sifat-sifat baru yang akan
diturunkan. Variasi genetik ini disebabkan karena adanya mutasi gen. Seleksi
alam juga merupakan mekanisme evolusi. Individu-indivu akan beradaptasi dan
berjuang untuk mempertahankan hidupnya, sehingga individu akan mengalami
perubahan morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.
Faktor-faktor
yang berpengaruh di dalam mekanisme evolusi antara lain:
a. Mutasi
Mutasi dapat
terjadi tanpa atau pengaruh luar. Mutasi yang tidak dipengaruhi oleh factor
luar mempunyai dua sifat, yaitu sebagai berikut:
1. Jarang
terjadi
2. Kebanyakan
tidak menguntungkan
3. Faktor
yang menyebabkan perubahan frekuensi gen adalah :
1.
Mutasi
Terjadinya
mutasi pada satu atau beberapa gen akan mengakibatkan adanya perubahan
kesetimbangan gen-gen
2.
Seleksi alam
Apabila
gen A memiliki viabilitas lebih rendah dari gen a, atau gen A memiliki
mempunyai daya fertilitas lebih baik dari gen a, maka jumlah individu dengan
gen A dalam populasi itu akan bertambah, sedangkan individu dengan gen a akan
berkurang.
Contoh
untuk mutasi gen sekaligus seleksi alam adalah: Didanau buatan AS, selain katak
normal (A)
3.
Migrasi (emigrasi dan Imigrasi)
Migrasi
menyebabkan frekuensi gen akan berubah
Contoh:
Xylopa
nobilis (kumbang) antara daerah manado dengan kepulauan sangihe.
Kumbang-kumbang di dua daerah tersebut menunjukkan perbedaan genetika. Karena
sesuatu hal, kumbang kayu di pulau sangihe bermigrasi ke manado. Pada kumbang
tersebut terjadi interhibridisasi sehingga terjadi perubahan frekuensi gen pada
generasi selanjutnya.
4.
Rekombinasi dan seleksi
Rekombinasi
merupakan penggabungan gen-gen melalui perkawinan silang. Genotip rekombinan
tidak sama dengan induknya. Sehubungan dengan itu rekombinasi gen menimbulkan
perubahan gen pada generasi berikutnya.
5.
Perubahan alam sekitar.
Perubahan alam
sekitar dan adanya mekanisme isolasi dapat menyebabkan populasi dari species
terpisah, akhirnya berkembang menjadi species-species baru.
Contoh:
·
Xylopa nobilis pulau sangihe dengan Xylocopa
nobilis di menado
·
Burung finch di kepulauan Galapagos dengan
burung Finch di daratan Amerika Selatan
a) Rekombinasi
gen- gen di dalam satu keturunan
Reproduksi seksual nerupakan peristiwa yang
memunculkan rekombinasi gen secara alamiah. Rekombinasi gen merupakan mekanisme
yang sangat penting dalam proses evolusi. Adanya rekombinasi gen dan genotip
yang satu dengan yang gen genotip dari yang lainnya dalamsatu populasi.
Frekuensi pada populasi pada umumnya relative tetap. Perubahan frekuensi gen
dalam populasi dapat diakibatkan oleh peritiwa mutasi. Perubahan frekuensi gen
dalam populasi dapat diakibatkan oleh mutasi, seleksi alam, migrasi,
rekombinasi gen, dan seleksi.
Peristiwa mutasi gen dapat tidak menyebabkan
perubahan pembentukan asam amino sehingga tidak menimbulkan efek yang berarti.
Namun, jika mutasi gen menyebabkan perubahan pembentukan asam amino maka fungsi
gen tersebut juga berubah. Perubahan fungsi ini dapat diamati melalui
kelainankelainan yang terjadi pada individu yang mengalami mutasi.
Bagaimana peristiwa mutasi dapat menyebabkan
terjadinya evolusi? Setiap sel makhluk hidup dapat mengalami mutasi setiap
saat, tetapi tidak semua mutasi dapat diwariskan pada keturunannya. Mutasi yang
terjadi pada sel soma (sel tubuh) tidak akan diwariskan. Setelah individu yang
mengalami mutasi meninggal maka mutasi yang terjadi juga akan menghilang
bersamanya.
Sementara itu, mutasi yang terjadi pada sel-sel
kelamin akan diwariskan pada keturunannya. Adanya bahan-bahan mutagen dalam
gonad dapat menyebabkan terjadinya mutasi pada sel kelamin jantan (sperma) dan
sel kelamin betina (ovum). Dengan demikian, gen yang bermutasi akan selalu ada
dalam setiap sel keturunan.
Setiap spesies makhluk hidup memiliki sifat
genotip dan fenotip (fisik) yang berbeda. Gen-gen yang menentukan fenotip
individu tersimpan di kromosom dalam nukleus. Gen-gen sendiri tersusun dalam
DNA (asam deoksiribonukleat). Sementara itu, DNA disusun oleh nukleotida yang
terdiri dari basa nitrogen, gula deoksiribosa, dan fosfat. Perubahan yang
terjadi pada susunan kimia DNA dapat mengakibatkan perubahan sifat individu.
Perubahan ini disebut mutasi gen. Sebagian besar
mutasi bersifat merugikan karena mutasi dapat mengubah atau merusak posisi
nukleotida-nukleotida yang menyusun DNA. Perubahan-perubahan akibat mutasi
banyak menyebabkan kematian, cacat, dan abnormalitas, seperti yang dialami
penduduk Hiroshima, Nagasaki, dan Chernobyl.
Kadang-kadang mutasi pada sel kelamin dapat
mengakibatkan timbulnya sifat baru yang menguntungkan. Bila sifat baru tersebut
dapat beradaptasi dengan lingkungannya maka individu tersebut akan terus hidup
dan mewariskan mutasi yang dialaminya kepada keturunannya. Berdasarkan anggapan
bahwa terdapat mutasi yang menguntungkan, muncullah teori Evolusi baru yaitu Teori
Evolusi Sintetis Modern. Pada intinya teori ini memasukkan konsep
mutasi pada teori Seleksi Alam Darwin. Oleh karena itu, teori ini juga dikenal
sebagai Neodarwinisme. Teori ini berkembang pada 1930–1940.
Jika mutasi selalu terjadi pada sel kelamin
dari generasi ke generasi dapat menyebabkan susunan gen dalam kromosom generasi
pendahulu sangat berbeda dengan generasi berikutnya. Peristiwa itu memungkinkan
timbulnya individu atau spesies baru yang sangat berbeda dengan generasi
pendahulunya. Menurut pendapat beberapa ilmuwan (evolusionis), perubahan pada
struktur kromosom yang bersifat menguntungkan akan mengakibatkan munculnya
spesies baru. Kemunculan
spesies baru yang lebih baik ini tergantung dari angka laju mutasi. Angka
laju mutasi adalah angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi
yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu spesies. Besarnya angka laju
mutasi sebuah alel gen sebesar 1–10 untuk setiap 100.000 pembelahan sel.
5. Spesiasi
Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies baru
dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan secara
natural dalam kerangka evolusi. Spesiasi sangat terkait dengan evolusi,
keduanya merupakan proses perubahan yang berangsur-angsur, sedikit demi
sedikit, secara gradual, perlahan tetapi pasti terjadi. Spesiasi lebih
ditekankan pada perubahan yang terjadi pada populasi jenis tertentu. Kecepatan
spesiasi maupun kepunahan sebagian tergantung pada ukuran kisaran geografis
dari suatu daerah. Daerah yang luas cenderung meningkatkan kecepatan spesiasi
dan menurunkan kecepatan kepunahan. Jenis yang terdapat di daerah yang luas
akan mengalami spesiasi lebih cepat, sedangkan menurunnya luas area akan
meningkatkan kepunahan suatu jenis, jadi menurunkan jumlah jenis yang akan mengalami
spesiasi. Spesiasi atau terbentuknya spesies baru dapat diakibatkan oleh adanya
isolasi geografi, isolasi reproduksi, dan perubahan genetika (Campbell, 2003).
Adapun proses spesiasi ini dapat berlangsung secara
cepat atau lama hingga berjuta-juta tahun. Spesiasi adalah pembentukan spesies baru dan berbeda
dari spesies sebelumnya dalam kerangka evolusi. Spesiasi dapat berlangsung
cepat, dapat pula berlangsung lama hingga puluhan juta tahun. Setiap populasi
terdiri atas kumpulan individu sejenis (satu spesies) dan menempati suatu
lokasi yang sama. Karena suatu sebab, populasi dapat terpisah dan masing-masing
mengembangkan adaptasinya sesuai dengan lingkungan baru. Dalam jangka waktu
yang lama, populasi yang saling terpisah itu masing-masing berkembang menjadi
spesies baru sehingga tidak dapat lagi mengadakan perkawinan yang menghasilkan
keturunan fertil. Terbentuknya spesies baru (spesiasi) dapat diakibatkan oleh
adanya isolasi geografi, isolasi reproduksi, dan perubahan genetika.
A. Syarat
terjadinya spesiasi
1. Adanya perubahan
lingkungan
Perubahan lingkungan
dapat menyebabkan perubahan evolusi. Contohnya, bencana alam dapat menyebabkan
timbulnya kepunahan massal di muka bumi. Bencana alam seperti glasiasi,
vulkanisme, atau akibat pergesaran benua, dan proses-proses lainnya menyebabkan
perubahan global yang menyebabkan timbulnya kepunahan missal di muka bumi.
Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung kosong yang dalam waktu lama
relung-relung tersebut baru terisi. Apabila tidak ada relung yang kosong, tidak
ada tempat bagi suatu spesies untuk mengalami proses spesiasi.
2. Adanya relung
(niche) yang kosong
Relung merupakan
tempat hidup dan interaksi suatu organisme. Suatu spesies selalu menempati
relung tertentu. Suatu relung umumnya hanya dapat ditempati oleh satu jenis
spesies saja. Kepunahan massal akan menimbulkan relung-relung kosong yang akan
menyebabkan relung-relung baru terisi kembali dalam jangka waktu yang panjang.
Apabila relung tersebut kosong (tidak ada organisme yang menempatinya), maka
akan ada banyak organisme yang berusaha menempati relung tersebut.
3. Adanya
keanekaragaman suatu kelompok organisme
Selalu akan ada
sejumlah organisme yang mencoba mengisi relung yang kosong. Keberhasilan suatu
organisme mengisi relung ditentukan oleh seberapa besar kecocokan organisme
tersebut dibandingkan dengan persyaratan relung yang kosong.
B. Proses Spesiasi
1.
Isolasi Geografi
Mayoritas para ahli biologi berpandangan bahwa faktor awal dalam proses
spesiasi adalah pemisahan geografis, karena selama populasi dari spesies yang
sama masih dalam hubungan langsung maupun tidak langsung gene flow masih
dapat terjadi, meskipun berbagai populasi di dalam sistem dapat menyimpang di
dalam beberapa sifat sehingga menyebabkan variasi intraspesies. Hal serupa juga
dikemukakan oleh Campbell dkk (2003) bahwa proses-proses geologis dapat
memisahkan suatu populasi menjadi dua atau lebih terisolasi. Suatu daerah
pegunungan bisa muncul dan secara perlahan-lahan memisahkan populasi organisme
yang hanya dapat menempati dataran rendah; suatu glasier yang yang bergeser
secara perlahan-lahan bisa membagi suatu populasi; atau suatu danau besar bisa
surut sampai terbentuk beberapa danau yang lebih kecil dengan populasi yang
sekarang menjadi terisolasi. Jika populasi yang semula kontinyu dipisahkan oleh
geografis sehingga terbentuk hambatan bagi penyebaran spesies, maka populasi
yang demikian tidak akan lagi bertukar susunan gennya dan evolusinya
berlangsung secara sendiri-sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, kedua
populasi tersebut akan makin berbeda sebab masing-masing menjalani evolusi
dengan caranya masing-masing (Widodo dkk, 2003).
Pada awalnya isolasi reproduksi muncul sebagai akibat adanya faktor
geografis, yang sebenarnya populasi tersebut masih memiliki potensi untuk melakukan interbreeding dan
masih dapat dikatakan sebagai satu spesies. Kemudian kedua populasi tersebut
menjadi begitu berbeda secara genetis, sehinggagene flow yang
efektif tidak akan berlangsung lagi jika keduanya bercampur kembali. Jika titik
pemisahan tersebut dapat tercapai, maka kedua populasi telah menjadi dua
spesies yang terpisah (Widodo dkk, 2003).
Isolasi geografi dari sistem populasi diprediksi akan mengalami
penyimpangan karena kedua sistem populasi yang terpisah itu mempunyai frekuensi
gen awal yang berbeda, terjadi mutasi, pengaruh tekanan seleksi dari lingkungan
yang berbeda, serta adanya pergeseran susunan genetis (genetic drift),
ini memunculkan peluang untuk terbentuknya populasi kecil dengan membentuk
koloni baru. Suatu penghalang (barier) adalah keadaaan fisis ekologis yang
mencegah terjadinya perpindahan-perpindahan spesies tertentu melewati batas ini
dan suatu barier suatu spesies belum tentu merupakan barier bagi spesies lain.
Perubahan waktu yang terjadi pada isolasi geografis menyebabkan terjadinya
isolasi reproduktif sehingga menghasilkan dua spesies yang berbeda.
a.
Proses spesiasi Simpatri
Menurut Campbell, dkk (2003) dalam spesiasi simpatrik, spesies baru
muncul di dalam lingkungan hidup populasi tetua; isolasi genetik berkembang
dengan berbagai cara, tanpa adanya isolasi geografis. Model spesiasi simpatrik
meliputi spesiasi gradual dan spontan. Sebagian besar model spesiasi simpatrik
masih dalam kontroversi, kecuali pada model spesiasi spontan dan spesiasi
poliploidi yang terjadi pada tumbuhan.
6. Asal – Usul
kehidupan
Pernahkah Anda
berpikir kapan bumi ini diciptakan? Di mana dan dengan cara bagaimana kehidupan
ini berawal? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya sering sekali
dilontarkan dan hampir berada pada setiap benak orang. Banyak orang ingin
mengetahui jawabannya yang pasti, namun semuanya selalu berujung pada Tuhan
Yang Maha Esa. Adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut memotivasi para ahli
Biologi untuk meneliti asal-usul dari kehidupan itu. Mereka berusaha mencari
jawabannya dengan segala macam eksperimen yang dilakukan, kemudian hasilnya
dibuat hipotesis, sehingga teori-teori asal-usul kehidupan ini baru merupakan
hipotesis, belum merupakan kenyataan yang pasti, karena tidak seorangpun yang
sudah mengalami dan menjadi saksi awal pertama kehidupan dimulai. Beberapa
tokoh-tokoh Biologi yang memiliki gagasan tentang teori asal-usul kehidupan
adalah sebagai berikut.
A.
Teori Abiogenesis (Generatio Spontanae)
Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda tak hidup. Orang yang pertama kali mengemukakan teori ini
adalah Aristoteles (384 – 322 SM). Teori ini diperoleh dari pengamatan keadaan
lingkungan disekitarnya. Misalnya cacing berasal dari tanah atau ulat berasal
dari daging, sehingga diambil kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari benda
tak hidup. Namun, semakin banyak orang mempelajari biologi maka orang mulai
meragukan teori abiogenesis. Keraguan tersebut berhasil diyakinkan oleh Anthony
Van Leeuwenhoek pada abad ke-17. Leeuwenhoek menemukan mikroskop yang dapat
memperlihatkan mikroorganisme, sperma, sel darah, dan mikroorganisme lainya.
B.
Teori Biogenesis
Teori Biogenesis merupakan teori yang mengatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang ada sebelumnya. Teori ini
didukung oleh beberapa penelitian.
1.
Percobaan Francesco Redi
Pada tahun 1668, seorang dokter italia yang
bernama francesco redi melakukan percobaan untuk menunjukan bahwa ulat tidak
muncul dari daging yang membusuk melainkan dari telur lalat. Pada percobaannya,
francesco redi menggunakan 2 buah toples yang berisi daging. Toples pertama
diisi daging dan ditutup dengan rapat. Toples kedua diisi dengan daging dan di
biarkan terbuka. Setelah didiamkan beberapa hari, daging pada toples pertama
tidak mengandung ulat. Sebaliknya pada toples kedua dagingnya mengandung ulat.
Dari percobaan tersebut francesco redi menyimpulkan bahwa ulat yang terdapat
pada toples kedua berasal dari lalat. Lalat yang hinggap pada daging tersebut
bertelur, dan telurnya tersimpan dalam daging tersebut kemudian menetas dan
menjadi ulat.
Hasil percobaan ini tidak dapat diterima oleh
para pendukung teori abiogenesis, karena pada toples pertama yang tertutup
rapat udara tidak dapat masuk, sehingga kehidupan tidak dapat terjadi. Untuk
membuktikan kebenaran teorinya, maka francesco redi melakukan percobaan yang
kedua. Pada percobaannya kali ini daging diletakkan pada toples yang tidak
ditutup dengan kain kasa sehigga udara masih dapat masuk, tetapi lalat tidak
dapat masuk. Hasil dari percobaan tersebut adalah daging membusuk dan pada
daging terdapat beberapa ulat. Kesimpulan yang diambl dari percobaan ini adalh
bahwa ulat tidak berasal dari daging yang membusuk melainkan dari lalat yang
hinggap di kain kasa dan telurnya jatuh di atas daging.
2.
Percobaan Lazzaro Spallanzani
Penelitian mengenai biogenesis juga dilakukan
oleh pendeta berkebangsaan italy, Lazzaro Spallanzani pada tahun 1765. Ia
mencoba membuktikan bahwa mikroorganisme yang ditemukan oleh Leeuwwenhoek tidak
muncul dengan sendirinya. Spallanzani melakukan percobaan dengan dua buah labu
yang berisi air kaldu nutrien yang dipanaskan. Labu pertama diisi air kaldu
nutrien, yang dipanaskan hingga suhu mencapai 15°C dan dibiarkan terbuka. Labu
kedua diisi air nutrien, kemudian dipanaskan hingga mendidih (100°C), dan disumbat
dengan gabus. Sesudah itu kedua labu didinginkan dan didiamkan selama satu
minggu. Hasil percobaan ini adalah pada labu pertama air kaldu sedangkan pada
labu kedua air kaldu tetap jernih, tidak berbau, dan tidak mengandung
mikroorganisme. Tetapi, jika selanjutnya labu kedua dibiarkan terbuka maka
setelah beberapa hari air kaldu menjadi keruh dan berbau.
C.
Teori Kosmozoa
Teori
kosmozoa mengatakan bahwa kehidupan berasal dari tempat lain di alam semesta,
misalnya dari meteor yang jatuh. beberapa meteor memang mengandung
molekul-molekul organik, namun datangnya molekul di meteor tersebut dari
angkasa luar tidak sama dengan datangnya kehidupan.
D.
Teori biologi modern.
Teori biologi modern
merupakan teori evolusi kimia, yang berpendapat bahwa bumi ini pada awalnya
sangat panas sekali, kemudian suatu ketika bumi mengalami proses pendinginan. Dari proses-proses
tersebut maka dapat dihasilkan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan yang berat akan
menyusun bumi sedangkan bahan yang ringan akan menyusun atmosfer. Teori evolusi
kimia dicetuskan oleh beberapa tokoh berikut.
1.
Harold Urey
Harold Urey adalah
seorang ilmuwan Amerika Serikat yang berpendapat bahwa atmosfer bumi pada suatu
saat kaya akan molekul-molekul seperti CH4 (metana), NH3 (ammonia),
H2(hidrogen) dan H2O dalam bentuk gas. Adanya energi yang
berasal dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis, akan
mengakibatkan molekul-molekul tersebut mengadakan reaksi kimia untuk membentuk
zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula ada kira-kira seperti virus sekarang.
Zat hidup ini setelah berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis
organisme.
2.
Stanley Miller
Stanley Miller adalah
murid dari Urey. Ia membuat suatu percobaan untuk membuktikan teori Urey.
Ia melakukan percobaan dengan mengisi tabung-tabung dengan CH4, NH3, H2, dan
H2O. Campuran gas-gas tersebut dialirkan melalui labu dilengkapi elektroda yang
dapat melepaskan bunga api listrik yang bertegangan tinggi selama satu minggu.
Setelah percobaan tersebut, dilihat ternyata ditemukan beberapa jenis asam
amino. Asam amino adalah zat yang menyusun protoplasma makhluk hidup. Pada
temuannya ini asam amino tersebut belum menunjukkan gejala hidup.
3.
A.I. Oparin
A.I. Oparin adalah
seorang ilmuwan berkebangsaan Rusia. Oparin juga memiliki gagasan yang sama seperti
Urey, tetapi Oparin tidak dapat membuktikan bahwa reaksi gas CH4, NH3,
H2dan H2O membentuk asam amino. Ia berpendapat bahwa asam
amino terbentuk secara alami. Menurut Oparin, lautan bumi pada awalnya memiliki
persediaan cukup bahan-bahan organik. Dalam waktu yang lama maka bahan-bahan
organik tersebut akan berikatan satu dengan lainnya membentuk selaput-selaput,
kemudian molekul organik berselaput ini akan mengikat molekul lainnya dan
menyatukan diri sehingga terbentuk gabungan molekul baru yang karakteristik.
Ikatan kompleks inilah yang diperkirakan merupakan awal dari kehidupan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
asal usul kehidupan terdapt beberapa teori yang mendukung diantaranya: Teori
Abiogenesis, Teori Boigenesis, dan Teori Kosmozoa Charles Darwin
adalah seorang pencetus teori evolusi yang hingga saat ini teorinya masih
digunakan. Dalam bukunya ia menuliskan pokok-pokok evolusi yaitu:
1.
Makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari
makhluk hidup sebelumnya.
2.
Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Lamarck mengatakan organisme dapat
berevolusi karena ada pengaruh dari lingkungannya, namun weismann menolak toeri
itu dan berkesimpulan bahwa
3.
perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan,
tidak diwariskan pada keturunannya
4.
evolusi merupakan masalah genetika
B.
Saran
Melalui makalah ini Penulis mengharapkan
bagi para pembaca untuk bisa mengembangkan maksud dari evolusi itu dan juga
ikut berperan dalam menggali evolusi di muka bumi ini yang mana kita tahu bahwa
evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan dapat di buktikan secara
langsung. Oleh karena itu teori
– teori tentang evolusi janganlah dijdikan sebuah momen untuk berperang
pemikiran karena akan menimbulkan perpecahan. Atas kritik dan
sarannya penulis sampaikan terima kasaih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar