PINOPHYTA
(CYCADOPSIDA,
CONIFEROPSIDA, & GNETOPSIDA)
Selasa,
1 April 2014
Disusun
Oleh
Nama : Liza Asriati
Nim : 14121610698
Kelas/semesrter
: Biologi B/ IV
Kelompok : 5
Asisten : - Ali nurdin
-
Rini
Sulastri
PUSAT LABORATURIUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
I.
Tujuan
1. Menemukan Ciri-ciri khusus spesies
tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta.
2. Membedakan Ciri-ciri tumbuhan pada
kelas-kelas yang termasuk dalam Divisi Pinophyta.
II.
Dasar Teori
Sifat utama
dari Divisio Pinophyta adalah biji nya “telanjang” yang tumbuh kurang lebih
terdedah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada
tangkai di antara daun-daun. Sebagai bandingan, biji-biji dari Magnoliophyta
tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain.
Serbuk sari dari Pinophyta berkecambah pada ovul yang terbuka dan tabung sari
tumbuh dari tiap serbuk sari menembus jaringan ovul, tetapi pada Magnoliophyta
serbuk sari tidak langsung bersentuhan dengan ovul, tapi hinggap pada bagian
kepala putik (stigma) dari putik (pistilum) di mana ia berkecambah. Tabung sari
tembus menembus jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya memasuki jaringan ovul.
(Wikipedia. 2012)
Pinophyta
adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji, Pinophyta berbeda dengan
tumbuhan berbunga (Angiospermae) karena bakal biji pada tumbuhan Pinophyta
telanjang, tidak tertutup oleh daun buah (Carpel). Bakal bijinya terdapat pada
daun yang termodifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut
bersama-sama membentuk kerucut (Strobilus). (Anonim. 2010)
Tumbuhan
kelompok Pinophyta mempunyai ciri,(Triandari. 2009) yaitu :
1. Memiliki habitus semak, perdu atau pohon
2. Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
3. Berakar tunggang.
4. Umumnya berupa pohon.
5. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Beberapa hal
lain yang membedakan Pinophyta dari Magnoliophyta (Triandari. 2009) adalah
;
1.
Tidak adanya
pembuahan ganda.
2.
Tidak adanya
pembuluh trakea pada xilem, kecuali pada sub divisio Gnetophytina.
3.
Tidak adanya
sel pengantar pada xilem.
4.
Adanya
gametofit betina yang terdiri dari banyak sel.
5.
Adanya
arkegonium pada gametofit betina (kecuali pada Gnetum dan Welwitschia)
6.
Sebagian
besar berupa tumbuhan berkayu.
Divisi Pinophyta dibagi menjadi 4 kelas namun sekarang
dianggap sebagai divisi tersendiri, (Andryana. 2008) yaitu :
1.
Cycadopsida
Kelompok
tumbuhan ini mulai muncul menjelang akhir zaman Palaeozoikum. Habitus
menyerupai palma, batang berkayu, tidak atau sedikit sekali bercabang, teras
besar, empulur korteks tebal dan mengandung saluran resin. Ukuran daun besar
tersusun dalam roset batang, majemuk, daun berbagi menyirip atau menyirip, daun
muda tergulung seperti daun paku, Sporofil tersusun dalam strobilus yang
berumah dua. Strobilus selalu Terminal, tanpa bagian-bagian yang menyerupai
daun pada pangkalnya. Biji terdapat pada megasporofil bergabung dalam strobilus
(sporofil berbentuk sisik dengan dua bakal biji) kecuali pada Cycas
megasporofil tersusun spiral pada batang begitu juga pada mikrosporofil
tersusun dalam strobilus jantan. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap
megasporofil. Mempunyai dua ovulum, Kelas ini hanya terdiri dari 1 Ordo
Cycadales dengan 1 famili Cycadaceae. Spesies yang termasuk kelompok Cycadopsida
yaitu Cycas rumphii.
2.
Pinopsida
atau Coniferopsida
Tanaman
berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah
dua, pohon pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa
tanaman pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau
sepanjang masa. tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia.
Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api.
Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin dan obat - obatan. Selain itu,
cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Manfaat dan kegunaan tanaman
tersebut merupakan peluang dalam agribisnis, kelas ini terdiri dari empat Ordo
yaitu Taxales, Araucarales, Podocarpales dan Pinales, dan contoh spesiesnya
adalah pinus atau tusam (Pinus merkusii),
damar (Agathis alba), dan cemara (Araucaria cunning hamii).
3.
Gnetopsida
Divisi ini
meliputi 3 genera yaitu Gnetum, Epedhra,
Welwitschia. Gnetum mempunyai 30
jenis meliputi tumbuhan yang berupa pohon dan merambat dengan daun yang tebal
dan besar seperti kulit, menyerupai daun tumbuhan dikotil. Tumbuh di daerah
tropis. Ephedra meliputi 35 jenis, pada umumnya berupa tumbuhan semak dengan
daun kecil seperti sisik dan batang bersambungan satu sama lainnya. Tumbuh
didaerah kering atau gurun. Welwitschia merupakan tumbuha berpembuluh paling
aneh. Sebagian besar tubuhnya teertanam dalam tanah berpasir. Bagian yang
muncul di atas tanah berupa cakram besar berkayu berbentuk konkaf dengan dua
daun yang berbentuk pita. Cabang yang menghasilkan strobilus tumbuh dari
jaringan meristem yang ada di bagian tepi cakram. Banyak ditemukan di gurun.
Anggota Gnetophyta mempunyai karakteristik seperti tumbuhan Angiospermae,
misalnya antara strobilusnya dengan bunga majemuk pada Angiospermae, adanya
trakea di dalam xilemnya, serta tidak adanya arkegonia pada Gnetum dan Welwitschia.
III.
Metode
a. Alat
1. Silet/cutter
2. Alat Tulis
b. Bahan
1. Family Cycadaceae :
Cycas rumphii (Pakis Haji)
2. Famili Pinaceae :
Pinus merkusii (Pinus)
3. Famiy Gnetaceae
: Gnetum gnemon (Melinjo)
c. Prosedur Kerja
1. Dingamati spesiesmen tumbuhan yang ada
dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya.
2. Dingamati daunnya dalam hal filotaksis,
komposisi, pertulangan bentuk dan tepian daunnya.
3. Dingamati dan membandingkan alat
reproduksinya, yaitu: letaak dan bentuk strobilus ketiga tumbuhan tersebut.
4. Dingamati dan membandingkan letak dan
bentuk makrosporofil dan mikrosporofil ketiga tumbuhan tersebut.
5. Dinggambar bagian-bagian tumbuhan,
yaitu: percabangan tumbuhan, strobilus jantan dan strobilus betina,
makrosporofil dan mikrosporofil yang diamati, dan diberi nama bagian-bagian
tumbuhan tersebut.
Berdasakan pengamatan yang telah dilakukan pada mengenai Pinophyta pada
beberapa spesimen divisi Pinophyta berdasarkan
karakteristiknya serta ciri umum meliputi batang, daun, strobilus,
mikrosporofil, makrosporofil dan distribusi seks-nya. Dari kelas Cycadopsida
mengamati tumbuhan Cycas rumphii (Pakis haji), dari kelas Gnetopsida
mengamati Gnetum gnemon (Melinjo) dan dari kelas Coniferopsida atau
Pinopsida mengamati tumbuhan Pinus merkusii (Pinus).
1.
Pakis haji (Cycas rumphii)
Klasifikasi Cycas rumphii (Pakis haji) :
Regnum : Plantae
Divisi : Pinophyta
Class : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Famili : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii
Berdasarkan
pengamatan pertama pada Cycas rumphii (Pakis haji) yang telah diamati habitus Cycas rumphii (Pakis haji) pohon
hampir mirip dengan palma, dan berkayu dengan percabangan monopodial, dimana
kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetatif dan hanya akan mati kalau
terjadi kerusakan, bentuk penampang batang Cycas rumphii (Pakis haji)
adalah bulat (silindris). Daunnya termasuk daun majemuk hal ini
ditunjukkan oleh ujung daunnya yang runcing (Acutus), pangkal daunnya runcing (Acutus), tepi daunnya rata (entire), pertulangan daunnya
sejajar (parallel), duduk daun/filotaksis yang dimilikinya adalah roset batang
atau roset apikal, bentuk daun seperti pita serupa daun bangun garis, sebagian
besar anggota Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropics. Pada umumnya
anggota Cycadophyta adalah tanaman yang berukuran besar, (Tjitrosoepomo. 2009)
Pakis haji (Cycas rumphii) termasuk pohon yang distribusi seksnya berumah dua
(diouceous) dimana alat kelaminya yakni strobilusnya terpisah antara jantan dan
betinanya. Strobilus jantanya letaknya terminal, sedangkan strobilus betinanya
letaknya aksilar, memiliki makrosporofil 1 terletak aksilar sedangkan
mikrosporofil letaknya terminal dan memiliki jumlah 1, semua
Pinophyta adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu
mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan,
sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit
ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia
yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobilus, sporofit
yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat
atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan
megasprofil dengan ovulum (mengasporangia) disebut mengasporangiat atau
strobili betina (pistillate cones). Makrospora dan megaspore bersifat haploid,
dan berkembang sebagai sebagai hasil pembelahan miosis sel induk spora. Ukuran
dan letak strobili pada tanaman bervarasi (Kimball, 1987)
Manfaat dari pakis haji, bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah
beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat
menghasilkan semacam sagu. Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk
menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. jenis ini juga penting sebagai
tanaman hias. Getah Cycas rumphii
berkhasiat sebagai obat disentri, rambut batangnya untuk mengobati luka baru
dan daunnya untuk pembersih darah sehabis melahirkan. (Phika, dkk. 2011)
2.
Pinus (Pinus merkusii)
Klasifikasi Pinus(Pinus merkusii)
Regnum :
Plantae
Divisi :
Pinophyta
Class :
Coniferopsida
Ordo :
Coniferales
Famili :
Coniferaceae
Genus :
Pinus
Spesies : Pinus merkusii
Berdasarkan
pengamatan kedua pada Pinus merkusii (Pinus) meupakan spesies yang habitusnya adalah pohon yang
berkayu karena mengandung lignin, umumnya tidak keras dan tidak berwarna hijau
dengan satu batang utama dengan pola percabangan monopodial, bentuk penampang
batang tumbuhan ini adalah tegak lurus dengan batang bulat/silindris
ditunjukkan oleh batangnya dari pangkal sampai ke ujung hampir tidak ada perbedaan,
melainkan memiliki besar yang sama, Daunnya termasuk daun majemuk dengan ujung
daunnya yang meruncing (Acuminatus),
pangkal daunnya tumpul (Obtuse), tepi
daunnya rata (entire), pertulangan daunnya sejajar (parallel),
filotaksis/duduk daun Pinus merkusii adalah
berbekas/fascicied, bentuk daunnya sepertijarum yang panjang dengan duduk daun
tersebar. Selain itu Pinus mercusii memiliki
daun dengan tepi daun rata (Entire),
terdiri dari daun tunggal (Folium
Simplex) yang terdiri dari satu helai daun tanpa adanya persendian
(artikulasi) pada dasar, Pinus merkusii banyak tumbuh di daerah dingin.
(Tjitrosoepomo 2009)
Pinus
merupakan tumbuhan biji terbuka yang termasuk pohon yang distribusi seksnya
berumah satu (monoceous) dimana alat perkembangbiakannya berupa strobilus
jantan dan betina dapat ditemukan dalam satu pohon. Letak strobilus jantannya
terminal sedangkan letak betinanya
aksilaris. Berdasarkan pengamatan, strobilus jantan lebih kecil daripada yang
betinanya. Memiliki jumlah makrofil 8 buah nodus letak melingkar dan jumlah
mikrofilnya 8 nodus terletak di terminal dengan posisi yang tersebar. Pada
strobilus betina terdapat bagian berupa makroklorofil, terdapat sayap yang
dilindungi oleh integumen luar. Sedangkan pada strobilus jantan bentuknya
lonjong, kecil dan berwarna kekuningan berjumlah banyak. Mikrofilnya mudah
terbawa angin sehingga penyerbukan Pinus merkusii
(Pinus) dibantu oleh angin yang
disebut dengan istilah anemogami.
Pinus merkusii (Pinus) mempunyai banyak manfaat buat Manusia misalnya
sebagai Obat, hasil dari getah pinus itu bisa menghasilkan minyak terpentin
yang mengandung salah satu isomer hidrokarbon tak jenuh dari C10 H16
terutama monoterpene alfa-pinene dan beta-pinene, biasanya digunakan sebagai
pelarut untuk mengencerkan cat minyak, bahan campuran vernis yang biasa kita
gunakan untuk mengkilapkan permukaan kayu dan bisa untuk bahan baku kimia
lainnya. Dan berikut bagian atau gambaran singkat tentang siklus hidup Pinus merkusii (Phika,
dkk. 2011)
3. Melinjo (Gnetum gnemon)
Klasifikasi
Gnetum gnemon (Melinjo) :
Regnum :
Plantae
Divisi :
Pinophyta
Class :
Gnetopsida
Ordo :
Gnetales
Famili :
Gnetaceae
Genus :
Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Pengamatan yang terakhir yaitu pada Gnetum gnemon (Melinjo) merupakan
tumbuhan yang habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta pola
percabangan monopodial, bentuk penampang batang tumbuhan ini adalah tegak lurus
dengan batang bulat/silindris, daunnya jenis majemuk dengan tepi yang bergelombang (sundulate), duduk daunnya berhadapan
serta memiliki pola pertulangan daun yang menyirip (pinatus), ujung
daunnya yang meruncing (Acuminatus),
pangkal daunnya runcing (acutus),
bentuk daunnya lonjong panjang, (Tjitrosoepomo. 2009)
Melinjo
merupakan tumbuhan yang diceous (berumah dua) dimana strobilus jantan
dan betina terpisah pada pohon berikutnya, letak keduanya adalah sama-sama pada
ketiak daun (aksilaris).
Jumlah mikrosporofil ada 7 nodus dan makrosporofil 6 nodus, dalam satu nodus
biasanya terdapat 6 ovul yang berbentuk oval, tumbuhan melinjo berkembang biak
dengan biji, biji dihasilkan oleh strobilus dimana bakal bijinya tidak ditutupi
oleh daun buah.
Manfaat melinjo yaitu kayunya dapat
dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana, daun mudanya
digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina)
dan bijinya yang masih kecil-kecil maupun yang sudah masak dijadikan juga
sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping, kulitnya bisa dijadikan abon kulit
melinjo.(Phika, dkk. 2011)
V.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pinophyta memiliki 4 kelas, yakni Cycadopsida,
Conifeopsida, Gnetopsida, dan Ginkopsida.
2. Kelas Cycadopsida contohnya pada spesies Cycas rumphii, kelas Coniferopsida
contohnya yaitu Pinus mercusii, untuk
kelas Gnetopsida contohnya oleh Gnetum
gnemon.
3. Pakis Haji (Cycas rumphii), merupakan tumbuhan
biji terbuka yang banyak digunakan sebagai tanaman hias, bentuknya seperti
pohon kelapa, daun berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar, batang pakis
haji tidak memiliki cabang dan susunan akarnya serabut.adalah memiliki bentuk
seperti paku tiang dengan duduk daun roset, tumbuhan berumah dua (Dioceus),
artinya pada satu pohon hanya menghasilkan strobilus jantan atau strobilus
betina.
4. Pinus (Pinus
mercusii), merupakan tumbuhan biji terbuka, daun berbentuk jarum dan tidak
gugur karena perubahan musim,memiliki berkas pengangkut, memiliki bunga yang
disebut runjung atau strobilus (strobilus jantan dan strobilus betina),
Strobilus jantan dan betina dihasilkan dalam satu pohon sehingga disebut
tumbuhan berumah satu (monoceus) artinya dimana alat perkembangbiakannya berupa
strobilus jantan dan betina dapat ditemukan dalam satu pohon.
5. Melinjo (Gnetum gnemon), memiliki ciri-ciri:
berbatang lurus, berdaun lebar tipis, bertulang daun menyirip. Batang tumbuhan
melinjo tegak dan bisa mencapai 20 meter., termasuk tumbuhan berumah dua
(Dioceus).
VI.
Pertanyaan
1. Tuliskan cirri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada
divisi Pinophyta?
Jawab:
Memiliki habitus semak, perdu atau
pohon, bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah, berakar tunggang, umumnya
berupa pohon, mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
2. Jelaskan perbedaan strobilus jantan dan betina pada Cycas rumphii?
Jawab:
Strobilus betina lebih besar
daripada jantan, letak strobilus betina aksilaris sementara jantan terminal.
3. Jelaskan perbedaan strobilus jantan dan betina pada Pinus merkusii?
Jawab:
Strobilus betina lebih besar
daripada jantan, letak strobilus betina aksilaris sementara jantan terminal.
4.
Jelaskan
perbedaan strobilus jantan dan betina pada Gnetum
gnemon?
Jawab:
Strobilus jantan lebih kecil
daripada betina, jumlah strobilus betina lebih banyak daripada strobilus
jantan.
5.
Jelaskan
perbedaan spesies tumbuhan yang terdapat pada kelas Cycadopsida, Coniferopsida,
dan Gnetopsida?
Jawab:
Cycadopsida: tumbuhan biji terbuka
yang banyak digunakan sebagai tanaman hias, bentuknya seperti pohon kelapa,
daun berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar, batang pakis haji tidak
memiliki cabang dan susunan akarnya serabut.adalah memiliki bentuk seperti paku
tiang dengan duduk daun roset, tumbuhan berumah dua (Dioceus), artinya pada
satu pohon hanya menghasilkan strobilus jantan atau strobilus betina.
Coniferopsida: tumbuhan biji terbuka
dengan berakar tunggang, daun berbentuk jarum dan tidak gugur karena perubahan
musim,memiliki berkas pengangkut, memiliki bunga yang disebut runjung atau
strobilus (strobilus jantan dan strobilus betina), strobilus jantan dan betina
dihasilkan dalam satu pohon sehingga disebut tumbuhan berumah satu (monoceus).
Gnetopsida: memiliki ciri-ciri:
berbatang lurus, berdaun lebar tipis, bertulang daun menyirip. Batang tumbuhan
melinjo tegak dan bisa mencapai 20 meter., termasuk tumbuhan berumah dua
(Dioceus).
6.
Bagaimana
proses pergiliran keturunan pada Cycas
rumphii, Pinus merkusii, dan Gnetum
gnemon?
Jawab:
Sporofil terpisah-pisah membentuk
strobilus jantan dan betina, makrosporofil (daun buah) dengan bakal biji
(macrosporangium)
tampak menempel padanya, makro dan
mikrosporofil terpisah, bakal biji hanya mempunyai satu integumen terbuka,
sehingga langsung didatangi oleh serbuk sari yang dibawa olah angin. biji tidak
diselubungi oleh daun buah (karpel) sehingga dikatakan sebagai berbiji terbuka,
tumbuh terdedah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau
pada tangkai diantra daun-daun, sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang
masih bergerak aktif, penyerbukannya hampir selalu dengan cara anemogami
(bantuan angin).
DAFTAR
PUSTAKA
Dasuki,undang,ahmad.1992.fitografi.bandung : pusat ilmu hayati ITB
Ibid. 2007.MorfologiTumbuhan.
GadjahMada University Press: Yogyakarta.
Kimball, W. John. 1987. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Pratiwi, D.
A. 2004. Biologi.Erlangga: Jakarta.
Pujiyanto,
Sri. 2004. KhazanahPengetahuanBiologi. TigaSerangkai: Solo.
Anonim. 2010. Tumbuhan Biji Spermatophyta. http://www.sarjanaku.com di akses
pada tanggal 6 april 2014
Triandari. 2009. Tumbuhan Pinophyta. http://triandari09.blogspot.com di akses
pada tanggal 6 april 2014
Phika, dkk. 2011. Makalah Pakis Haji. http://phikaainnadyahasan.blogspot.com di akses
pada tanggal 6 april 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar