Jumat, 06 November 2015

laporan praktikum botani pinophyta



PINOPHYTA
(CYCADOPSIDA, CONIFEROPSIDA, & GNETOPSIDA)
Selasa, 1 April 2014

Disusun Oleh
Nama               : Liza Asriati
Nim                 : 14121610698
Kelas/semesrter : Biologi B/ IV
Kelompok       : 5
Asisten            : -     Ali nurdin
-          Rini Sulastri





PUSAT LABORATURIUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014
I.                   Tujuan
1.      Menemukan Ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta.
2.      Membedakan Ciri-ciri tumbuhan pada kelas-kelas yang termasuk dalam Divisi Pinophyta.
II.                Dasar Teori
Sifat utama dari Divisio Pinophyta adalah biji nya “telanjang” yang tumbuh kurang lebih terdedah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada tangkai di antara daun-daun. Sebagai bandingan, biji-biji dari Magnoliophyta tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain. Serbuk sari dari Pinophyta berkecambah pada ovul yang terbuka dan tabung sari tumbuh dari tiap serbuk sari menembus jaringan ovul, tetapi pada Magnoliophyta serbuk sari tidak langsung bersentuhan dengan ovul, tapi hinggap pada bagian kepala putik (stigma) dari putik (pistilum) di mana ia berkecambah. Tabung sari tembus menembus jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya memasuki jaringan ovul. (Wikipedia. 2012)
Pinophyta adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji, Pinophyta berbeda dengan tumbuhan berbunga (Angiospermae) karena bakal biji pada tumbuhan Pinophyta telanjang, tidak tertutup oleh daun buah (Carpel). Bakal bijinya terdapat pada daun yang termodifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut (Strobilus). (Anonim. 2010)
Tumbuhan kelompok Pinophyta mempunyai ciri,(Triandari. 2009) yaitu :
1.      Memiliki habitus semak, perdu atau pohon
2.      Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
3.      Berakar tunggang.
4.      Umumnya berupa pohon.
5.      Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Beberapa hal lain yang membedakan Pinophyta dari Magnoliophyta (Triandari. 2009) adalah ; 
1.      Tidak adanya pembuahan ganda.
2.      Tidak adanya pembuluh trakea pada xilem, kecuali pada sub divisio Gnetophytina.
3.      Tidak adanya sel pengantar pada xilem.
4.      Adanya gametofit betina yang terdiri dari banyak sel.
5.      Adanya arkegonium pada gametofit betina (kecuali pada Gnetum dan Welwitschia)
6.      Sebagian besar berupa tumbuhan berkayu.
Divisi Pinophyta dibagi menjadi 4 kelas namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, (Andryana. 2008) yaitu :
1.      Cycadopsida
Kelompok tumbuhan ini mulai muncul menjelang akhir zaman Palaeozoikum. Habitus menyerupai palma, batang berkayu, tidak atau sedikit sekali bercabang, teras besar, empulur korteks tebal dan mengandung saluran resin. Ukuran daun besar tersusun dalam roset batang, majemuk, daun berbagi menyirip atau menyirip, daun muda tergulung seperti daun paku, Sporofil tersusun dalam strobilus yang berumah dua. Strobilus selalu Terminal, tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada pangkalnya. Biji terdapat pada megasporofil bergabung dalam strobilus (sporofil berbentuk sisik dengan dua bakal biji) kecuali pada Cycas megasporofil tersusun spiral pada batang begitu juga pada mikrosporofil tersusun dalam strobilus jantan. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil. Mempunyai dua ovulum, Kelas ini hanya terdiri dari 1 Ordo Cycadales dengan 1 famili Cycadaceae. Spesies yang termasuk kelompok Cycadopsida yaitu Cycas rumphii.
2.      Pinopsida atau Coniferopsida
Tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah dua, pohon pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa. tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin dan obat - obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Manfaat dan kegunaan tanaman tersebut merupakan peluang dalam agribisnis, kelas ini terdiri dari empat Ordo yaitu Taxales, Araucarales, Podocarpales dan Pinales, dan contoh spesiesnya adalah pinus atau tusam (Pinus merkusii), damar (Agathis alba), dan cemara (Araucaria cunning hamii).


3.      Gnetopsida
Divisi ini meliputi 3 genera yaitu Gnetum, Epedhra, Welwitschia. Gnetum mempunyai 30 jenis meliputi tumbuhan yang berupa pohon dan merambat dengan daun yang tebal dan besar seperti kulit, menyerupai daun tumbuhan dikotil. Tumbuh di daerah tropis. Ephedra meliputi 35 jenis, pada umumnya berupa tumbuhan semak dengan daun kecil seperti sisik dan batang bersambungan satu sama lainnya. Tumbuh didaerah kering atau gurun. Welwitschia merupakan tumbuha berpembuluh paling aneh. Sebagian besar tubuhnya teertanam dalam tanah berpasir. Bagian yang muncul di atas tanah berupa cakram besar berkayu berbentuk konkaf dengan dua daun yang berbentuk pita. Cabang yang menghasilkan strobilus tumbuh dari jaringan meristem yang ada di bagian tepi cakram. Banyak ditemukan di gurun. Anggota Gnetophyta mempunyai karakteristik seperti tumbuhan Angiospermae, misalnya antara strobilusnya dengan bunga majemuk pada Angiospermae, adanya trakea di dalam xilemnya, serta tidak adanya arkegonia pada Gnetum dan Welwitschia.
III.             Metode
a.       Alat
1.      Silet/cutter
2.      Alat Tulis
b.      Bahan
1.      Family Cycadaceae           : Cycas rumphii (Pakis Haji)
2.      Famili Pinaceae     : Pinus merkusii (Pinus)
3.      Famiy Gnetaceae  : Gnetum gnemon (Melinjo)

c.       Prosedur Kerja
1.      Dingamati spesiesmen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya.
2.      Dingamati daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan bentuk dan tepian daunnya.
3.      Dingamati dan membandingkan alat reproduksinya, yaitu: letaak dan bentuk strobilus ketiga tumbuhan tersebut.
4.      Dingamati dan membandingkan letak dan bentuk makrosporofil dan mikrosporofil ketiga tumbuhan tersebut.
5.      Dinggambar bagian-bagian tumbuhan, yaitu: percabangan tumbuhan, strobilus jantan dan strobilus betina, makrosporofil dan mikrosporofil yang diamati, dan diberi nama bagian-bagian tumbuhan tersebut.

IV.             Pembahasan
Berdasakan pengamatan yang telah dilakukan pada mengenai Pinophyta pada beberapa spesimen divisi Pinophyta berdasarkan karakteristiknya serta ciri umum meliputi batang, daun, strobilus, mikrosporofil, makrosporofil dan distribusi seks-nya. Dari kelas Cycadopsida mengamati tumbuhan Cycas rumphii (Pakis haji), dari kelas Gnetopsida mengamati Gnetum gnemon (Melinjo) dan dari kelas Coniferopsida atau Pinopsida mengamati tumbuhan Pinus merkusii (Pinus).
1.      Pakis haji (Cycas rumphii)
Klasifikasi Cycas rumphii (Pakis haji) :
Regnum           : Plantae
Divisi               : Pinophyta
Class                : Cycadopsida
Ordo                : Cycadales
Famili              : Cycadaceae
Genus              : Cycas
Spesies            : Cycas rumphii
Berdasarkan pengamatan pertama pada Cycas rumphii (Pakis haji) yang telah diamati habitus Cycas rumphii (Pakis haji) pohon hampir mirip dengan palma, dan berkayu dengan percabangan monopodial, dimana kuncup terminal selalu merupakan bagian vegetatif dan hanya akan mati kalau terjadi kerusakan, bentuk penampang batang Cycas rumphii (Pakis haji) adalah bulat (silindris). Daunnya termasuk daun majemuk hal ini ditunjukkan oleh ujung daunnya yang runcing (Acutus), pangkal daunnya runcing (Acutus), tepi daunnya rata (entire), pertulangan daunnya sejajar (parallel), duduk daun/filotaksis yang dimilikinya adalah roset batang atau roset apikal, bentuk daun seperti pita serupa daun bangun garis, sebagian besar anggota Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropics. Pada umumnya anggota Cycadophyta adalah tanaman yang berukuran besar, (Tjitrosoepomo. 2009)
Pakis haji (Cycas rumphii) termasuk pohon yang distribusi seksnya berumah dua (diouceous) dimana alat kelaminya yakni strobilusnya terpisah antara jantan dan betinanya. Strobilus jantanya letaknya terminal, sedangkan strobilus betinanya letaknya aksilar, memiliki makrosporofil 1 terletak aksilar sedangkan mikrosporofil letaknya terminal dan memiliki jumlah 1, semua Pinophyta adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobilus, sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil dengan ovulum (mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina (pistillate cones). Makrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai sebagai hasil pembelahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili pada tanaman bervarasi (Kimball, 1987)
Manfaat dari pakis haji, bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. jenis ini juga penting sebagai tanaman hias. Getah Cycas rumphii berkhasiat sebagai obat disentri, rambut batangnya untuk mengobati luka baru dan daunnya untuk pembersih darah sehabis melahirkan. (Phika, dkk. 2011)
2.      Pinus (Pinus merkusii)
Klasifikasi Pinus(Pinus merkusii)
Regnum           : Plantae
Divisi               : Pinophyta
Class                : Coniferopsida
Ordo                : Coniferales
Famili              : Coniferaceae
Genus              : Pinus
Spesies            : Pinus merkusii
Berdasarkan pengamatan kedua pada Pinus merkusii (Pinus) meupakan spesies yang habitusnya adalah pohon yang berkayu karena mengandung lignin, umumnya tidak keras dan tidak berwarna hijau dengan satu batang utama dengan pola percabangan monopodial, bentuk penampang batang tumbuhan ini adalah tegak lurus dengan batang bulat/silindris ditunjukkan oleh batangnya dari pangkal sampai ke ujung hampir tidak ada perbedaan, melainkan memiliki besar yang sama, Daunnya termasuk daun majemuk dengan ujung daunnya yang meruncing (Acuminatus), pangkal daunnya tumpul (Obtuse), tepi daunnya rata (entire), pertulangan daunnya sejajar (parallel), filotaksis/duduk daun Pinus merkusii adalah berbekas/fascicied, bentuk daunnya sepertijarum yang panjang dengan duduk daun tersebar. Selain itu Pinus mercusii memiliki daun dengan tepi daun rata (Entire), terdiri dari daun tunggal (Folium Simplex) yang terdiri dari satu helai daun tanpa adanya persendian (artikulasi) pada dasar,  Pinus merkusii  banyak tumbuh di daerah dingin. (Tjitrosoepomo 2009)
            Pinus merupakan tumbuhan biji terbuka yang termasuk pohon yang distribusi seksnya berumah satu (monoceous) dimana alat perkembangbiakannya berupa strobilus jantan dan betina dapat ditemukan dalam satu pohon. Letak strobilus jantannya terminal sedangkan  letak betinanya aksilaris. Berdasarkan pengamatan, strobilus jantan lebih kecil daripada yang betinanya. Memiliki jumlah makrofil 8 buah nodus letak melingkar dan jumlah mikrofilnya 8 nodus terletak di terminal dengan posisi yang tersebar. Pada strobilus betina terdapat bagian berupa makroklorofil, terdapat sayap yang dilindungi oleh integumen luar. Sedangkan pada strobilus jantan bentuknya lonjong, kecil dan berwarna kekuningan berjumlah banyak. Mikrofilnya mudah terbawa angin sehingga penyerbukan Pinus merkusii (Pinus) dibantu oleh angin yang disebut dengan istilah anemogami.
Pinus merkusii (Pinus) mempunyai banyak manfaat buat Manusia misalnya sebagai Obat, hasil dari getah pinus itu bisa menghasilkan minyak terpentin yang mengandung salah satu isomer hidrokarbon tak jenuh dari C10 H16 terutama monoterpene alfa-pinene dan beta-pinene, biasanya digunakan sebagai pelarut untuk mengencerkan cat minyak, bahan campuran vernis yang biasa kita gunakan untuk mengkilapkan permukaan kayu dan bisa untuk bahan baku kimia lainnya. Dan berikut bagian atau gambaran singkat tentang siklus hidup Pinus merkusii (Phika, dkk. 2011)
3.      Melinjo (Gnetum gnemon)
Klasifikasi Gnetum gnemon (Melinjo) :
Regnum           : Plantae
Divisi               : Pinophyta
Class                : Gnetopsida
Ordo                : Gnetales
Famili              : Gnetaceae
Genus              : Gnetum
Spesies            : Gnetum gnemon

Pengamatan yang terakhir yaitu pada Gnetum gnemon (Melinjo) merupakan tumbuhan yang habitusnya pohon dengan batang yang berkayu serta pola percabangan monopodial, bentuk penampang batang tumbuhan ini adalah tegak lurus dengan batang bulat/silindris, daunnya jenis majemuk  dengan tepi yang bergelombang (sundulate), duduk daunnya berhadapan serta memiliki pola pertulangan daun yang menyirip (pinatus), ujung daunnya yang meruncing (Acuminatus), pangkal daunnya runcing (acutus), bentuk daunnya lonjong panjang, (Tjitrosoepomo. 2009)
Melinjo merupakan tumbuhan yang diceous (berumah dua) dimana strobilus jantan dan betina terpisah pada pohon berikutnya, letak keduanya adalah sama-sama pada ketiak daun (aksilaris). Jumlah mikrosporofil ada 7 nodus dan makrosporofil 6 nodus, dalam satu nodus biasanya terdapat 6 ovul yang berbentuk oval, tumbuhan melinjo berkembang biak dengan biji, biji dihasilkan oleh strobilus dimana bakal bijinya tidak ditutupi oleh daun buah.
Manfaat melinjo yaitu kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana, daun mudanya digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping, kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo.(Phika, dkk. 2011)


V.                Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.      Pinophyta memiliki 4 kelas, yakni Cycadopsida, Conifeopsida, Gnetopsida, dan Ginkopsida.
2.      Kelas Cycadopsida contohnya pada spesies Cycas rumphii, kelas Coniferopsida contohnya yaitu Pinus mercusii, untuk kelas Gnetopsida contohnya oleh Gnetum gnemon.
3.      Pakis Haji (Cycas rumphii), merupakan tumbuhan biji terbuka yang banyak digunakan sebagai tanaman hias, bentuknya seperti pohon kelapa, daun berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar, batang pakis haji tidak memiliki cabang dan susunan akarnya serabut.adalah memiliki bentuk seperti paku tiang dengan duduk daun roset, tumbuhan berumah dua (Dioceus), artinya pada satu pohon hanya menghasilkan strobilus jantan atau strobilus betina.
4.      Pinus (Pinus mercusii), merupakan tumbuhan biji terbuka, daun berbentuk jarum dan tidak gugur karena perubahan musim,memiliki berkas pengangkut, memiliki bunga yang disebut runjung atau strobilus (strobilus jantan dan strobilus betina), Strobilus jantan dan betina dihasilkan dalam satu pohon sehingga disebut tumbuhan berumah satu (monoceus) artinya dimana alat perkembangbiakannya berupa strobilus jantan dan betina dapat ditemukan dalam satu pohon.
5.      Melinjo (Gnetum gnemon), memiliki ciri-ciri: berbatang lurus, berdaun lebar tipis, bertulang daun menyirip. Batang tumbuhan melinjo tegak dan bisa mencapai 20 meter., termasuk tumbuhan berumah dua (Dioceus).


VI.             Pertanyaan
1.      Tuliskan cirri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada divisi Pinophyta?
Jawab:
Memiliki habitus semak, perdu atau pohon, bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah, berakar tunggang, umumnya berupa pohon, mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
2.      Jelaskan perbedaan strobilus jantan dan betina pada Cycas rumphii?
Jawab:
Strobilus betina lebih besar daripada jantan, letak strobilus betina aksilaris sementara jantan terminal.
3.      Jelaskan perbedaan strobilus jantan dan betina pada Pinus merkusii?
Jawab:
Strobilus betina lebih besar daripada jantan, letak strobilus betina aksilaris sementara jantan terminal.
4.      Jelaskan perbedaan strobilus jantan dan betina pada Gnetum gnemon?
Jawab:
Strobilus jantan lebih kecil daripada betina, jumlah strobilus betina lebih banyak daripada strobilus jantan.
5.      Jelaskan perbedaan spesies tumbuhan yang terdapat pada kelas Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida?
Jawab:
Cycadopsida: tumbuhan biji terbuka yang banyak digunakan sebagai tanaman hias, bentuknya seperti pohon kelapa, daun berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar, batang pakis haji tidak memiliki cabang dan susunan akarnya serabut.adalah memiliki bentuk seperti paku tiang dengan duduk daun roset, tumbuhan berumah dua (Dioceus), artinya pada satu pohon hanya menghasilkan strobilus jantan atau strobilus betina.
Coniferopsida: tumbuhan biji terbuka dengan berakar tunggang, daun berbentuk jarum dan tidak gugur karena perubahan musim,memiliki berkas pengangkut, memiliki bunga yang disebut runjung atau strobilus (strobilus jantan dan strobilus betina), strobilus jantan dan betina dihasilkan dalam satu pohon sehingga disebut tumbuhan berumah satu (monoceus).
Gnetopsida: memiliki ciri-ciri: berbatang lurus, berdaun lebar tipis, bertulang daun menyirip. Batang tumbuhan melinjo tegak dan bisa mencapai 20 meter., termasuk tumbuhan berumah dua (Dioceus).
6.      Bagaimana proses pergiliran keturunan pada Cycas rumphii, Pinus merkusii, dan Gnetum gnemon?
Jawab:
Sporofil terpisah-pisah membentuk strobilus jantan dan betina, makrosporofil (daun buah) dengan bakal biji (macrosporangium)
tampak menempel padanya, makro dan mikrosporofil terpisah, bakal biji hanya mempunyai satu integumen terbuka, sehingga langsung didatangi oleh serbuk sari yang dibawa olah angin. biji tidak diselubungi oleh daun buah (karpel) sehingga dikatakan sebagai berbiji terbuka, tumbuh terdedah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada tangkai diantra daun-daun, sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif, penyerbukannya hampir selalu dengan cara anemogami (bantuan angin).












DAFTAR PUSTAKA
Dasuki,undang,ahmad.1992.fitografi.bandung : pusat ilmu hayati ITB
Ibid. 2007.MorfologiTumbuhan. GadjahMada University Press: Yogyakarta.
Kimball, W. John. 1987. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Pratiwi, D. A. 2004. Biologi.Erlangga: Jakarta.
Pujiyanto, Sri. 2004. KhazanahPengetahuanBiologi. TigaSerangkai: Solo.
Wikipedia. 2012. Tumbuhan Runjung. http://id.wikipedia.org di akses pada tanggal 6 april 2014
Anonim. 2010. Tumbuhan Biji Spermatophyta. http://www.sarjanaku.com di akses pada tanggal 6 april 2014
Triandari. 2009. Tumbuhan Pinophyta. http://triandari09.blogspot.com di akses pada tanggal 6 april 2014
Andryana. 2008. Pinophyta. http://dreycaem.blogspot.com di akses pada tanggal 6 april 2014
Phika, dkk. 2011. Makalah Pakis Haji. http://phikaainnadyahasan.blogspot.com di akses pada tanggal 6 april 2014





















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar